Uritanet, Jakarta –
“Sulit membayangkan bagaimana masa depan industri kedelai jika importir diberikan insentif fiskal yang tidak tepat seperti ini”, ujar Sultan (11/6).
Perlu diketahui, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengkritisi usulan Menteri Perdagangan RI yang hendak memberikan subsidi harga kedelai impor kepada para importir bahan baku tahu tempe itu.
Peningkatan harga pangan strategis seperti kedelai seharusnya menjadi pemacu pengembangan industri dan produktifitas kedelai di dalam negeri.
Importir swasta merupakan pelaku pasar yang manajemen bisnisnya sulit dikontrol oleh negara. Kita tidak mungkin bisa mengintervensi dan mengetahui harga beli sebenarnya dan proses negosiasi dagang antara importir dengan produsen kedelai di beberapa negara.
“Saya kira tidak masalah jika harga kedelai impor naik dan mempengaruhi biaya produksi dan menyebabkan harga jual tempe tahu turut meningkat. Sebagai bangsa yang besar dengan predikat sebagai negara agraris, tidak baik jika pemerintah bertindak pragmatis dan nyaman dengan produk pangan impor,” tegasnya.