Uritanet – Jakarta, 13 Juni 2025 — Kota Jakarta bersiap menyambut ribuan pelari dari berbagai penjuru dunia dalam gelaran LPS Monas Half Marathon 2025 yang kembali digelar akhir pekan ini. Di balik semaraknya ajang olahraga bertaraf internasional tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta tampil sebagai salah satu penopang mobilitas utama dengan strategi adaptif demi menjaga kelancaran layanan kereta api di tengah rekayasa lalu lintas.
Tak ingin mobilitas masyarakat terganggu di tengah penutupan jalan menuju kawasan Monas dan sekitarnya, KAI Daop 1 Jakarta melakukan langkah antisipatif dengan mengalihkan pemberhentian 10 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) dari Stasiun Gambir ke Stasiun Jatinegara, khusus untuk tanggal 15 Juni 2025.
“Penyesuaian ini dilakukan demi kenyamanan pelanggan dan mendukung suksesnya event internasional yang positif bagi citra Jakarta,” ujar Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Jumat (13/6).
Langkah ini bukan hanya soal teknis, tetapi menunjukkan bagaimana sistem transportasi publik bisa bersinergi dengan agenda kota yang semakin dinamis. Di saat ribuan pelari berlari melewati jantung ibu kota sejak pukul 03.00 hingga 12.00 WIB, PT KAI tetap menjamin layanan transportasi jarak jauh berjalan lancar dan tepat waktu—dengan memberikan opsi Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara bagi para penumpang.
Bergerak cepat, berpikir jauh. Itulah semangat yang ditunjukkan KAI Daop 1 Jakarta. Perubahan rute ini bukan sekadar respons atas penutupan akses ke Stasiun Gambir, melainkan juga wujud komitmen BUMN dalam mendukung event-event internasional yang memperkenalkan Jakarta sebagai kota aktif, sehat, dan modern.
Sementara itu, pihak KAI mengimbau seluruh pelanggan dengan tiket keberangkatan dari Stasiun Gambir untuk datang lebih awal atau langsung menuju Stasiun Jatinegara guna menghindari keterlambatan akibat kemacetan.
Di tengah sorotan dunia pada ajang Monas Half Marathon, KAI membuktikan bahwa transportasi publik Indonesia tak hanya mengejar kecepatan, tapi juga mampu menyesuaikan diri dengan denyut nadi kota metropolitan yang hidup dan terus bergerak.
**Benksu
