Masjid Al-Ikhlas Konawe Selatan: Dari Bangunan Terbengkalai Jadi Ikon Religius Sulawesi Tenggara

Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Uritanet) :

Siapa sangka, bangunan yang dulu nyaris terbengkalai kini berdiri megah sebagai ikon religius dan wisata religi baru Sulawesi Tenggara.

Dulu, siapa pun yang melintas pasti mengira bangunan ini akan terus terbengkalai.

Yup …, Masjid Al-Ikhlas di Kelurahan Lampuko, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, tak hanya jadi rumah ibadah, tapi juga simbol harapan, semangat kebersamaan, dan bukti nyata kolaborasi antara masyarakat dan dunia usaha.

“Sekitar 7-8 tahun bangunan ini tidak selesai, hanya berdiri setinggi satu meter, miring pula,” kenang Laode Asri Aziz, Ketua Pembangunan Masjid Al-Ikhlas.

Namun, akhir 2019 menjadi titik balik. Sebuah video sederhana dari kegiatan kerja bakti pembangunan masjid yang dikirim Asri kepada Wimba Prambada, Presiden Komisaris PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS), menjadi awal cerita baru.

“Beliau langsung bilang, ‘Insya Allah, Pak Haji, kita bantu,’” ungkap Asri.

(Temukan info lebih lanjut tentang TMMS di sini](https://www.tmms.co.id).

Dari Keraguan Menjadi Keyakinan

Meski sempat khawatir proyek ini bakal bernasib sama seperti sebelumnya, warga akhirnya percaya.

“Kami yakinkan bahwa ini bukan hanya proyek, tapi amanah bersama,” ujar Asri.

Setelah survei ulang dan keputusan membangun dari awal, akhirnya dalam waktu setahun, masjid megah berarsitektur modern ini rampung.

Resminya, Masjid Al-Ikhlas diresmikan oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, pada 18 Agustus 2024 lalu.

Arsitektur Unik, Jadi Spot Wisata Religi

Tak sekadar fungsional, Masjid Al-Ikhlas hadir dengan desain kontemporer penuh warna. Bangunan dua lantai dengan dominasi warna hijau mint, sentuhan putih, dan aksen oranye mencolok membuat siapa pun ingin berfoto.

Baca Juga :  Moeldoko Center Gelar “Gebyar Merah Putih” HUT ke-78 RI di Bundaran HI

Menara tinggi dengan kaligrafi “Allah” dan pola geometris khas Islam menjadikan masjid ini ikon religius dan destinasi wisata religi di Sulawesi Tenggara.

“Orang yang awalnya hanya lewat sekarang mampir, sholat, dan menikmati suasana masjid,” cerita Asri dengan bangga.

Bahkan saat Ramadhan, masjid ini jadi pusat ibadah dan kegiatan sosial. Setiap hari ada takjil bersama, dari pengurus maupun masyarakat.

Kolaborasi Nyata Dunia Usaha dan Masyarakat

Wimba Prambada menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Masjid Al-Ikhlas bukan hanya pencapaian TMMS, melainkan hasil kolaborasi bersama masyarakat Moramo.

“Kesuksesan ini adalah milik kita bersama,” tegasnya.

Tak hanya masjid, TMMS juga aktif dalam bidang pendidikan melalui beasiswa dan pengembangan bakat, seperti Sekolah Sepak Bola (SSB).
(Baca lebih lanjut tentang program CSR TMMS di sini, https://www.tmms.co.id/csr).

Ramadhan Tahun Depan dan Program Keagamaan Baru

Asri punya mimpi besar untuk masjid ini. Ramadhan tahun depan, ia berencana mendatangkan imam dari luar daerah untuk sholat tarawih.

“Kami ingin menghadirkan suasana Ramadhan yang lebih semarak dan khusyuk,” ungkapnya.

Selain itu, Asri juga berharap menghidupkan kembali kegiatan mengaji dan lomba hafalan ayat-ayat pendek untuk anak-anak.

“Kami ingin masjid ini jadi pusat pembinaan rohani, bukan cuma tempat ibadah,” tambahnya.

Dari Moramo untuk Dunia

Kisah Masjid Al-Ikhlas adalah bukti bahwa semangat kebersamaan, kolaborasi, dan keyakinan bisa mengubah mimpi jadi nyata.

Dari bangunan yang hampir terlupakan menjadi simbol kebanggaan, ikon religius, dan tempat yang mendekatkan hati pada Sang Pencipta.

Semoga Masjid Al-Ikhlas terus menjadi pusat spiritual, sosial, dan budaya yang menginspirasi banyak orang.

)***Tjoek

 

 

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *