Melintasi Belasan Kilometer Setiap Hari, Inilah Para Penjaga Senyap di Balik Aman-Nyaman Perjalanan Kereta

tanpa sorotan di balik rel baja yang terbentang: mereka adalah petugas pemeriksa jalur atau yang akrab disebut walker

Uritanet – Jakarta, 16 Mei 2025 — Saat masyarakat menikmati perjalanan kereta api dengan nyaman, ada sosok-sosok yang bekerja tanpa sorotan di balik rel baja yang terbentang: mereka adalah petugas pemeriksa jalur atau yang akrab disebut walker. Mereka adalah garda terdepan dalam memastikan rel kereta dalam kondisi aman, bahkan sebelum kereta pertama hari itu melintas.

Di tengah peningkatan frekuensi perjalanan kereta api—lebih dari 1.300 perjalanan per hari di wilayah Daop 1 Jakarta—peran walker makin vital. Mulai dari deteksi dini retakan rel, longsoran tanah, hingga hambatan seperti sampah dan benda asing, semua menjadi bagian dari rutinitas yang harus dijalani para walker. Bukan di belakang meja, tapi di lapangan: menempuh belasan kilometer setiap hari, dalam cuaca panas hingga hujan deras.

“Keselamatan itu dimulai dari tapak sepatu para walker,” ujar Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta. “Mereka berjalan sepanjang jalur rel untuk memastikan setiap sambungan, bantalan, dan struktur jalur dalam kondisi prima.”

Menurut Ixfan, meski teknologi seperti track recording car dan detektor suhu rel semakin canggih, sentuhan manusia tetap tak tergantikan. Para walker memiliki kepekaan dan pengalaman lapangan yang bisa mendeteksi hal-hal tak terduga—dari retakan kecil yang luput dari sensor hingga potensi sabotase atau gangguan ekstrem lain.

Baca Juga :  TIKI Dorong Tren Hobi Reptil di Indonesia, Perkenalkan TIREX sebagai Solusi Pengiriman Hewan Eksotis

Walker tak hanya memeriksa jalur, tetapi juga menjadi pelapor pertama jika ada indikasi kerusakan struktural yang bisa berdampak besar. Mereka adalah sistem peringatan dini yang membuat ribuan perjalanan Commuter Line, KA jarak jauh, lokal, hingga KA barang dan bandara tetap aman.

Namun, perjuangan mereka tidak selalu terlihat. “Kadang kami berangkat sebelum matahari terbit dan baru selesai menjelang siang. Saat masyarakat mulai beraktivitas, kami sudah memastikan semua rel siap dilintasi,” ujar salah satu walker di wilayah Bekasi, yang enggan disebut namanya.

Untuk mendukung mereka, PT KAI rutin memberikan pelatihan dan pembekalan agar para walker semakin sigap dalam mengenali potensi risiko. Tapi Ixfan menekankan, keselamatan tidak hanya bergantung pada petugas. Masyarakat juga memiliki peran penting, mulai dari tidak bermain atau melintas di rel, hingga aktif melapor jika menemukan kondisi mencurigakan di sekitar lintasan.

“Walker kami memang tak terlihat, tapi tanpa mereka, roda perkeretaapian tidak akan berputar seaman hari ini. Mereka adalah pahlawan rel sejati,” tutup Ixfan.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *