Uritanet – Jakarta, 15 Mei 2025 — Siapa sangka guru kini bukan hanya mendidik, tetapi juga bisa menjadi ‘dokter mata’ pertama bagi siswanya. Dalam semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional, HOYA Lens Indonesia memperkenalkan konsep Vision Friendly School—sebuah inisiatif baru yang menjadikan sekolah sebagai lingkungan proaktif dalam mendeteksi dan mencegah miopia (rabun jauh) pada anak sejak dini.
Melalui program MiYOSMART Goes to School, Sekolah Lentera Indonesia di Jakarta Selatan menjadi sekolah pertama yang menerapkan konsep ini. Dalam pelaksanaannya, para guru dilatih untuk mengenali gejala awal gangguan penglihatan, melakukan skrining sederhana, hingga memahami pentingnya tindakan cepat agar kondisi tidak berkembang lebih parah.
“Awalnya kami tidak menyangka bahwa lebih dari separuh siswa kami mengalami miopia, dan bahkan seperempat dari mereka sudah berada di tingkat sedang hingga tinggi,” ujar Dian Michelle Setiawan, Head of Marketing & Admission Sekolah Lentera Indonesia. “Program ini sangat membuka wawasan kami bahwa peran guru dalam mendeteksi miopia sama pentingnya dengan peran mereka di kelas.”
Sebanyak 350 siswa dari jenjang SD hingga SMP menjalani pemeriksaan mata gratis, hasil kolaborasi dengan optik lokal One O One O Eyewear. Hasilnya mengejutkan: 50% lebih siswa terdeteksi mengalami miopia. Temuan ini mempertegas fakta bahwa miopia telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di usia sekolah.
Pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua juga ditegaskan oleh perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta. “Guru memang berada di garis depan, tapi peran orang tua untuk tindak lanjut juga sangat krusial,” jelas Dr. Ester Ekarista Sinambela, M.Pd, Pengawas SMP Jakarta Selatan. “Kami mendukung penuh agar program ini bisa menjangkau lebih banyak sekolah di ibu kota.”
HOYA melalui program ini juga mengenalkan lensa MiYOSMART—lensa terapi inovatif yang tidak hanya mengoreksi, tapi juga memperlambat perkembangan miopia hingga rata-rata 60%. Ini menjadi solusi nyata untuk menghindari risiko komplikasi seperti glaukoma, katarak dini, hingga kebutaan di usia produktif.
“Anak-anak menghabiskan waktu paling banyak di sekolah. Kalau lingkungan sekolah bisa menjadi tempat yang peduli pada kesehatan mata, kita bisa mencegah banyak hal sejak dini,” tutur Nihla Azkiya, Marketing Lead HOYA Lens Indonesia.
Dengan misi mencetak generasi muda yang bisa melihat masa depan mereka dengan lebih jelas, HOYA mengajak sekolah lain untuk bergabung dalam gerakan Vision Friendly School. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat diperoleh melalui email ho***********@**ya.com atau laman Instagram @hoya_id.
**Benksu