Waspada! Stunting Ancam Masa Depan Anak : Ini Upaya Pemerintah dan Masyarakat Cegah Krisis Kesehatan Keluarga

Madiun (Uritanet) :

Sebuah langkah strategis digagas melalui Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana yang digelar bersama mitra kerja di Gedung Serbaguna, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun (27/5). Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari upaya serius untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya stunting.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Sam’ani Kurniawan, S.KM., M.KM (Tenaga Ahli Anggota DPR RI M. Yahya Zaini, SH), Taufik Daryanto, S.Psi., M.Sc (Penata Kependudukan dan KB Kemendukbangga Prov. Jatim), serta Suryanto, SE., M.Si (Pembina Utama Muda DPPKBP3A Kab. Madiun).

Dalam paparannya, Sam’ani Kurniawan menekankan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”. Salah satu tantangan besar yang dihadapi bangsa ini adalah stunting—kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang berdampak langsung pada kualitas otak dan tubuh anak.

Dan perlu diketahui, 80% otak anak terbentuk di 1000 hari pertama kehidupannya —terhitung sejak masa kandungan hingga usia 2 tahun. Jika pada masa kritis ini anak tidak mendapatkan nutrisi dan stimulasi yang cukup, dampaknya bisa fatal: gangguan perkembangan otak, penurunan kecerdasan, hingga kematian dini.

Orang Tua Asuh Garda Terdepan Cegah Stunting

Pemerintah menginisiasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai bentuk konkret keterlibatan masyarakat dalam mencegah stunting. Dengan melibatkan orang tua asuh, program ini memberikan perhatian lebih pada gizi, lingkungan sehat, dan pengasuhan optimal bagi anak-anak dari keluarga rentan.

Baca Juga :  Pangdam VI/Mulawarman Apresiasi Peran TNI dalam Pembangunan IKN

Dua program lainnya, yakni Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), juga menjadi pilar penting.

Tamasya fokus memberikan dukungan kepada orang tua dalam pola asuh yang sehat, sementara GATI mendorong ayah untuk berperan aktif dalam tumbuh kembang anak dan pendampingan remaja.

Keluarga yang harmonis dan ayah yang terlibat secara emosional terbukti meningkatkan kesejahteraan anak secara signifikan.

Tak hanya anak-anak, program Lansia Berdaya (Sidaya) pun menjadi bukti bahwa negara hadir untuk semua. Sidaya memberdayakan lansia agar tetap produktif dan bermakna di tengah masyarakat. Ini menjadi bentuk keadilan sosial lintas generasi dalam pembangunan kualitas hidup keluarga Indonesia.

Masa Depan Anak di Tangan Kita

Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi tentang kualitas generasi. Bahaya stunting bisa merenggut masa depan anak, jika kita sebagai orang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan lalai memberikan perhatian sejak dini.

Program Bangga Kencana dan berbagai inisiatif seperti Genting, Tamasya, GATI, dan Sidaya adalah bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten.

Mari lindungi 1000 hari pertama kehidupan anak. Cegah stunting hari ini, selamatkan masa depan Indonesia.

)**Yuri

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *