Alien Child, Aya dan Laras, Talenta Muda Musik Indonesia, Ingin Berkolaborasi Dengan Musisi Musik Siapa Pun

Share Article :

Denpasar, Uritanet –  Kemunculan Alien Child di panggung hiburan musik memang cukup mengejutkan banyak pihak. Kemampuan musikal mereka tidak bisa dianggap remeh, meski keduanya masih sangat belia. Karya-karya mereka juga berkualitas. Ada delapan lagu karya mereka tergabung dalam album ‘Takeoff’. Selanjutnya mereka juga merilis dua single baru disertai video klip, yakni ‘Taksu’ dan ‘No Trust No Pain’.

Kemampuan mereka menggebrak panggung hiburan pun diganjar berbagai penghargaan. Seperti dalam ajang Anugerah Musik Bali tahun 2019, dua kakak beradik ini masuk dalam enam kategori, di antaranya Band/Duo/Grup Terbaik, Pendatang Baru Terbaik, Lagu Terbaik (Your Love), Lagu Terfavorit (Your Love), Album Terbaik (TAKEOFF), dan Penata Musik Terbaik (Aya Maranda).

Duo remaja putri bersaudara yang sangat bertalenta berasal dari Nusa Penida ini, Aya Maranda (Ayu Arya Nusandari Maranda, red) dan Laras Maranda (Ayu Arya Larasati Maranda, red), merupakan personil ‘Alien Child’ yang tengah menapaki perjalanan karir bermusik mereka.

Berdasarkan penuturan mereka saat ditemui di Resto Tirtasari, Denpasar, Bali, sebelum menjadi Alien Child, duo Aya dan Laras dikenal sebagai Duo BTMG alias Duo Penyanyi dari Batumadeg, nama sebuah desa di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, yang merupakan kampung halaman orangtua mereka. Dan sejak 2017 mereka mulai memproduksi sendiri, baik lirik, melodi, mixing mastering arasemen. Musik videopun digarap sendiri, hingga melakukan ‘rebranding’ dengan nama Alien Child. Musik kami ada RNB, Hiphop, EDM, Rap juga ada.Tapi kalau ditanya sekarang, yaa … kami bilang musik kami bergenre pop.

Baca Juga :  Komitmen Julita M.Saragih Sukses Mengembangkan Rudy Project dan Membawa Budaya Indonesia Go International

“Meski namanya Alien Child, kami sama sekali bukan alien dari luar angkasa. Justru kami ingin membuat sebuah rumah teduh, tempat yang aman, bagi para penikmat musik kami agar semua tidak merasa seperti Alien atau Tidak Fit. Kami ingin para aliens menjadi diri sendiri atau setidaknya dapat merasa nyaman menjadi diri sendiri,” ungkap Laras yang didampingi Aya. 

Lahir dari perempuan Bali, Heny Janawati, seorang penyanyi opera dari Bali, yang memiliki Ayah (kakek, Aya dan Laras, red) yang juga seorang composer dari Bali. Terlebih dengan lingkungan Bali yang kental dengan adat serta seni budayanya, maka Aya dan Laras sudah diperkenalkan musik sejak dini. Aya sudah belajar biola sejak usia 3 tahun atas kemauan sendiri. Sedangakan Laras sejak 6 tahun belajar menyanyi kepada ibunya. Meski pada saatnya sekarang mereka memilih memiliki passion musiknya sendiri.

“Sejak awal menjadi duo, di tahun 2013, paling utama yakni BTMDG, kampung halaman kami. Jadi sejak awal karir kami berniat untuk membawa nama Nusa Penida dan Batumadeg kebanggaan kami. Meski kami tinggal di Canada selama 11 tahun, kami tetap orang Nusa Penida. Dan dengan Alien Child, kami Ingin berkolaborasi dengan penyanyi mana mana saja. Karena itu akan menambah cakrawala pengalaman kami,” jelas Laras Maranda. 

Sejak pindah dari Canada ke Indonesia (2013) mereka sempat mengalami culture shock. Galau dan sedih. Akhirnya mereka memutuskan menjadikan musik sebagai tempat curhat. Mulailah kami menciptakan lagu. Menulis lagu berdua. Bikin yang bertemakan feminisme dan kritik sosial dan lingkungan juga. Kini kami lebih menulis lagu tentang pengalaman kami sendiri, pengalaman perasaan maupun dari kejadian nyata. Sehingga tak heran sudah lebih dari 30 lagu mereka ciptakan untuk Alien Child. Sedangkan saat Duo BTMDG sekitar 7 lagu. Dan sejumlah lagu mereka yang disukai  pengemar diantaranya “Your Love” (2017) juga “Imajinasi Senja” yang menjadi OST film Juni (2019) dan “Taksu” (2018) beraliraliran  hiphop.

Baca Juga :  Promotor Lokal Siap 100 Persen, Tiket 100 Persen Dikembalikan, Billlie Tetap Tampil Bersama Dua Boyband Korea … Ajibbbb!!!

“Beruntung, kami bersaudara dan sering komunikasi, sehingga kalau mau membuat lirik tentang putus cinta, biasanya didasarkan pada pengalaman kami sendiri. Kami pastinya memilih sound atau visualnya. Dan yang paling penting untuk kami berdua adalah komunikasi. Apapun harus kami bahas berdua sehingga semuanya clear. Termasuk dalam menciptakan lagu,” jelas Aya. 

Meski dalam karya-karya bermusiknya, lagunya kebanyakan berbahasa inggris. Semata lantaran Aya dan Laras merasa lebih lancar dan nyaman mengekspresikan perasaannya. Tapi jangan salah, mereka pun memiliki beberapa karya dalam bahasa Indonesia . Bahkan musik gamelan Bali sangat menginspirasinya dan mendorongnya untuk memasukkan unsur gamelan ke dalam musik kami, papar Aya. Bahkan dalam waktu dekat, Alien Child tengah membuat anthem yang berhubungan dengan budaya. Semoga ini terjadi … yaa, pungkas Laras seraya memohon restu.

IG Laras :
IG: lalamaranda
IG: Alienchildofficial

IG Aya :
IG: ayamarandaa
IG: Alienchildofficial

Spotify : Alien Child
YouTube : Alien Child

)**Bambang Tjoek

 

 

 

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *