Uritanet – Jakarta, 26 Juni 2025 – Lonjakan jumlah penumpang selama libur sekolah dan perayaan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah kembali membuktikan bahwa kereta api jarak jauh (KAJJ) tetap menjadi moda transportasi andalan masyarakat. Lebih dari 390 ribu pelanggan dilayani oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta sejak 19 hingga 30 Juni 2025.
Tak hanya menjadi solusi atas padatnya mobilitas masyarakat, kereta api juga menunjukkan peran strategisnya sebagai sarana transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan transportasi massal.
“Melalui keandalan waktu tempuh dan daya angkut tinggi, kereta api menjadi pilihan yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan kemacetan jalan raya,” ungkap Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta.
Pada hari Kamis (26/6), tercatat 40.266 pelanggan berangkat dari berbagai stasiun di wilayah Daop 1 Jakarta—tertinggi selama periode liburan ini. Jumlah perjalanan KA mencapai 75 trip, termasuk tujuh kereta tambahan untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Program diskon tarif hingga 30% yang digulirkan KAI pun menjadi stimulus penting dalam mendorong masyarakat untuk beralih ke moda transportasi publik. Diskon ini berlaku untuk KA Ekonomi Non Subsidi (melalui kanal digital KAI), dan potongan 20% untuk kelas Eksekutif dan Bisnis di booth KAI selama Jakarta Fair berlangsung.
Langkah ini sejalan dengan misi KAI sebagai perusahaan transportasi modern yang turut mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus keberlanjutan lingkungan.
KAI juga mengimbau pelanggan untuk mendukung perjalanan yang aman dan tertib dengan datang lebih awal ke stasiun, menjaga kebersihan, serta mengikuti peraturan yang berlaku di dalam kereta.
Dengan pola perjalanan yang terus meningkat setiap musim liburan, kereta api tak hanya membuktikan eksistensinya sebagai pilihan utama masyarakat, tetapi juga sebagai salah satu solusi mobilitas yang selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
**Benksu