Keterlambatan KA Sembrani, Pegawai KAI Kompak Turun Tangan Bantu Penumpang: Wujud Empati Korporasi di Stasiun Gambir

sebanyak 92 orang petugas—termasuk para pegawai dari berbagai divisi dan jajaran manajemen PT KAI Daop 1 Jakarta—turun langsung menjadi porter

Uritanet – Jakarta, 23 Juni 2025 — Ketika perjalanan terganggu akibat gangguan teknis, sebagian besar penumpang mungkin hanya berharap kompensasi sekadarnya. Namun, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta memilih langkah berbeda: menunjukkan empati secara langsung melalui aksi nyata. Bukan hanya memberikan layanan, namun turut turun tangan melayani.

Senin sore (23/6), suasana Stasiun Gambir terasa berbeda. Saat KA 39 Sembrani relasi Surabaya Pasarturi – Gambir tiba dengan keterlambatan hampir satu setengah jam, sebanyak 92 orang petugas—termasuk para pegawai dari berbagai divisi dan jajaran manajemen PT KAI Daop 1 Jakarta—turun langsung menjadi porter, membantu para penumpang membawa barang bawaan mereka. Bahkan Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, ikut turun ke peron untuk memastikan kenyamanan penumpang.

Langkah ini bukan sekadar formalitas atau gimmick belaka. Aksi tersebut menjadi potret kepedulian korporat yang berani tampil secara personal. Sejumlah pegawai yang sehari-hari bekerja di balik meja, pada hari itu menyingsingkan lengan baju dan menyapa pelanggan secara langsung.

Keterlambatan 80 Menit, Penanganan dengan Sentuhan Manusiawi

Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendri Wintoko menjelaskan bahwa KA Sembrani mengalami gangguan teknis pada lokomotif saat melintas di Stasiun Kertasemaya, wilayah Daop 3 Cirebon, sekitar pukul 14.04 WIB. Gangguan ini menyebabkan keterlambatan 80 menit dari jadwal seharusnya tiba pukul 16.20 WIB.

Baca Juga :  Togar Sebut Gibran Wakili Aspirasi Milenial Indonesia Mampu Bawa Perubahan

Meski gangguan tersebut bersifat teknis dan di luar kendali, KAI memilih menghadirkan bentuk tanggung jawab moral yang lebih membumi.

“Layanan porter gratis adalah bentuk kepedulian kami, bukan hanya sebagai perusahaan jasa transportasi, tapi juga sebagai institusi yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan pelayanan prima,” ujar Ixfan.

Lebih dari Sekadar Kompensasi

Bagi sebagian penumpang, pengalaman ini menjadi hal yang tak terlupakan. Rina, seorang penumpang asal Surabaya yang membawa tiga koper besar, mengaku terkejut sekaligus terharu.

“Baru kali ini saya lihat orang kantor KAI sendiri turun bantuin bawa koper. Rasanya dihargai banget sebagai penumpang,” ungkapnya.

Yuskal Setiawan, yang memantau langsung jalannya layanan ini, menyebut bahwa aksi ini adalah bagian dari ikhtiar membangun kepercayaan dan kedekatan dengan masyarakat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa ketika ada masalah, kami tidak hanya bicara dari balik layar. Kami hadir secara nyata,” ujarnya.

Solidaritas Internal yang Kuat, Cermin Budaya Kerja Positif

Tak hanya menjadi bentuk pelayanan pelanggan, aksi ini juga menggambarkan kuatnya solidaritas internal di tubuh PT KAI. Keterlibatan pegawai dari berbagai level dalam melayani pelanggan mencerminkan budaya kerja kolektif yang menempatkan kepuasan pengguna sebagai prioritas bersama.

KAI Daop 1 Jakarta menyatakan akan terus mengevaluasi dan meningkatkan layanannya, baik dari sisi teknis operasional maupun pendekatan relasional kepada pelanggan.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *