Ambon (Uritanet) :
Dalam upaya memperkuat rasa kebangsaan di kalangan pelajar, Anggota DPD RI Dapil Maluku, Nono Sampono, menegaskan pentingnya peran guru dan siswa sebagai garda depan dalam menanamkan semangat nasionalisme sejak usia dini. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di SMP Muhammadiyah Ambon, kawasan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Mengawali penyampaiannya, Nono menyoroti kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Ia menyatakan bahwa keberagaman suku, bahasa, dan budaya bukanlah penghalang, melainkan kekuatan utama yang menyatukan bangsa.
“Kita punya banyak suku, bahasa, dan budaya. Tapi justru itulah kekuatan kita. Kita harus bangga jadi orang Indonesia,” tegasnya di hadapan ratusan siswa dan tenaga pengajar.
Pernyataan ini menjadi landasan bagi pesan-pesan kebangsaan yang ia sampaikan sepanjang acara. Menurut Nono, pelajar memiliki tanggung jawab besar sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, pembentukan karakter yang kuat harus berjalan seiring dengan pencapaian akademik.
Tak hanya fokus pada siswa, Nono juga menggarisbawahi pentingnya peran guru sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan. Ia mengajak para pendidik untuk tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, gotong royong, dan cinta tanah air.
“Guru kalian tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga nilai-nilai seperti kejujuran, gotong royong, dan cinta tanah air,” ujar Nono sambil mengingatkan pentingnya semangat belajar demi menjadi kebanggaan keluarga dan bangsa.
Visualisasi Nilai-Nilai Kebangsaan
Dalam kegiatan ini, para peserta juga disuguhkan dengan materi visual dan video inspiratif yang menampilkan keberagaman Indonesia dalam bingkai persatuan. Konten ini dirancang untuk memberikan pemahaman baru, terutama kepada guru, tentang betapa pentingnya penerapan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI dalam proses belajar mengajar.
Langkah ini disambut antusias oleh peserta. Banyak guru dan siswa yang mengaku terinspirasi dan berharap kegiatan semacam ini bisa rutin diselenggarakan sebagai bagian dari penguatan karakter di lingkungan sekolah.
Menutup kegiatan, Nono Sampono kembali mengingatkan para siswa akan pentingnya menghormati guru dan orang tua, serta terus menjaga persatuan bangsa.
“Kalian adalah masa depan Indonesia. Jadilah pelajar yang berkarakter, berintegritas, dan mencintai tanah air. Itu adalah salah satu bentuk nyata mencintai negeri ini,” pungkasnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum edukatif, tetapi juga memperkuat pondasi moral dan nasionalisme generasi muda Maluku.
)***Tjoek