Uritanet, Jakarta –
Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) menghelat ‘Panggung Rakyat : Bongkar !!’ secara gotong-royong dan swadaya, untuk memperingati Hari Anti Korupsi dan Hari HAM (Hak Azasi Manusia) Sedunia, lewat kolaborasi antara “Orasi Kebangsaan” dan “Konser Musik” (9/12) di Stadion Madya GBK, Senayan, Jakarta Selatan.
Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) merupakan kolaborasi jejaring Komunitas Seniman, Budayawan, Akademisi, Mahasiswa, Professional, Agamawan, Aktivis Anti KKN, Korban Pelanggaran HAM, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Tokoh Masyarakat.
Sejumlah nama yang akan menyampaikan Orasi Kebangsaan, antara lain adalah; Usman Hamid, Faisal Basri, Ikrar Nusa Bhakti, Zoemrotin K. Soesilo, Danang Widoyoko, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, Ahmad Tomi Wijaya, Ririn Sefsani, Horja Bius, Fajar Merah, Muhammad Suhud, Bivitri, Lilik, disamping sejumlah nama lainnya yang berasal dari berbagai elemen masyarakat.
Bahkan, menjelang Hari H, nama-nama yang akan menyampaikan orasi masih terus bermunculan, menandakan antusiasme yang sangat besar. Kegiatan tersebut gratis terbuka untuk umum itu, akan digelar mulai pukul 13.00 WIB sampai 21,00 WIB.
“Momen Panggung Rakyat Bongkar ini, semacam kesadaran kolektif antara musisi dengan para aktifis, bersuara tentang kondisi bangsanya, tentang potensi permasalahan bangsa dimasa yang akan datang. Kami, peduli tentang korupsi, kolusi dan nepotisme. Kami peduli tentang pelaggaran atas hak azasi manusia. Saatnya kami bersatu membangun kesadaran kolektif tersebut,” jelas Pakar Ekonomi, Faisal Basri, salah satu Tokoh Masyarakat yang akan menyampaikan orasinya di Panggung Rakyat ‘Bongkar’ tersebut.
Bagi Faisal Basri, Indonesia adalah sebuah rumah yang sedang diserbu oleh rayap-rayap. Pondasinya goyah. Atapnya bocor. Dan Panggung Rakyat ‘Bongkar’, hadir untuk mengingatkan ancaman-ancaman yang ada didepan kelopak mata kita.
“Ini adalah sebuah gerakan kebudayaaan. Melalui Orasi dan Konser Musik, kita akan serbu agar rayap-rayap itu, segala sesuatu yang mengganggu, kita bisa enyahkan. Semoga Indonesia yang lebih baik akan terwujud lewat pendekatan kebudayaan ini,” tegas Faisal Basri.
Panggung Rakyat ‘Bongkar’, memberikan ‘experiences’ kepada Masyarakat Indonesia yang hadir di Stadion Madya GBK Senayan. Mereka tak hanya menyaksikan Orasi Kebangsaan dan Konser Musik saja, tapi juga sebuah atmosfer Sejarah Kelam Indonesia, yang tak terlupakan.
Panggung Rakyat ‘Bongkar’, dikemas dalam bentuk Seni Instalasi yang menyajikan Foto Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, serta Foto Berbagai Pelanggaran HAM.
Khusus untuk Konser Musik, Panggung Rakyat ‘Bongkar’, menampilkan musisi dengan reputasi karya lagu kritikal. Seperti lagu ‘Bongkar’, yang dipopulerkan oleh grup band Swami (Sawung Jabo, Iwan Fals, Jockie Suryoprayogo, Totok Tewel, Naniel, Inisisri, Nanoe).
Diksi ‘Bongkar’ pun dipilih sebagai tema sentral dari Panggung Rakyat tersebut.
Musisi yang akan tampil mengisi Panggung Rakyat ‘Bongkar’ tersebut, antara lain; Kotak, Anto Baret feat Andi Malewa, Endank Soekamti, Tony Q. Rastafara, Jamrud, Dead Squad, Pas Band, Iwa K., Young Lex & Friends, serta musisi lainnya.
“Sebagai pelaku seni di musik hiphop, acara ini saya rasa sebagai keperluan gue untuk mengekspresikan yang gue rasakan yang terjadi di kondisi saat ini dan kenapa masyarakat harus hadir itu perlu atas kejadian yang terjadi. Dan ini waktunya kita untuk bersikap di Panggung Rakyat Bongkar,” ungkap Iwa K, Rapper yang menjadi salah satu penampil sekaligus menjadi pengundang dalam acara yang dikelola secara swadaya itu.
Dan ratusan pengundang acara Panggung Rakyat ‘Bongkar’, adalah; Usman Hamid (Pegiat HAM), Goenawan Mohamad (Budayawan), Faisal Basri (Ekonom), Lukman H. Saifudin (Tokoh Masyarakat), Laode M. Syarif (Pegiat anti Korupsi), Erry Riana Hardjapamekas (Pegiat anti Korupsi), Ikrar Nusa Bhakti (Akademisi), Zoemrotin K. Susilo (Pegiat HAM), Alex A. Junaidi (Jurnalis Keberagaman), Sulistiyowati Irianto (Akademisi), Rheinald Kasali (Akademisi), Danang Widoyoko (Pegiat anti Korupsi), Andreas Harsono (Pegiat HAM), Ririn Sefsani (Pegiat HAM), Hordja Bius (AMAN), Luky Djani (Pegiat Anti Korupsi), Fajar Merah (Musisi & Pegiat HAM), Neng Dara Affiah (Pegiat HAM), Rukka Sombolinggi (Pegiat HAM), Suhud, M. Roni S., A. Riansyah, Aria Dewi P., A. Tomi W.
The Black Stone feat Once Mekel dan Fajar Merah, Pas Band, Iwa Q, Young Lex & Friends, Tony Q, Kotak, Marjinal, Anto Baret & Andi Malewa, Endank Soekamti, Jamrud, Sandy Canester, Adi Adrian, Reynold Affandi eks Gitaris Slank, Robby Navicula, Ferdy Tahier ‘Element’, Prof Amar – Rektor Universitas Tadulako, Sandy Andarusman
Alif Imam Nurlambang – Maklumat Djuanda, Desboy – Yayasan Sanggar Anak Harapan, Febri – Climate Institute, Marsinah FM, Surayya Kamaruzzaman – Sekretaris PusHAM USK, Khairani Arifin – Ketua Presidium Balai Syura Ureueng Inong Aceh, Evie Narti Zein – Aktivis HAM, Dr. Budi Arianto – Akademisi USK, Afrizal Tjoetra – Sosiolog UTU.
Dr. Saiful Mahdi – The Aceh Institute, Syahrul Meutia – Direktur LBH Banda Aceh, Askhalani – Koordinator GeRAK Aceh, Shaivannur MY – Pengamat Sosial Politik, Riswati – Direktur Flower Aceh, Ading Liwutang – Sutradara, Ir. Adilsyah Hakim Lubis – Akademisi , Saor Siagian – Penggiat Anti Korupsi, Andi Suhud – Rumah Kita, Novianusella – Rumah Kita, Ratu Ina Nurul, Prof Marina – Universitas Syahkuala Aceh, Fery Aryanto Batubara – Perwakilan FPPHR (Front Pemuda Hak Hak Rakyat)
Hadir pula sejumlah korban dari IKKS (Ikatan Keluarga Korban Sutet) Kabupaten Bogor, Encep Arif Afandi Jampang, Abdul Majid – Ciseeng, Puput – Rumpin, Hasim – Rumpin, Enjar Parung Panjang, Otib Cibentang, Mujiono -Citeureup, Hendra – Telajung Udik, Ino – Kalisuren, Uus – Kalisuren, H.Kuding – Kuripan, Marimpun – Waringin Jaya. Dan ratusan nama lainnya yang turut sebagai pengundang Panggung Rakyat ‘Bongkar’, yang berasal dari kalangan akademisi, seniman, budayawan, aktifis dan tokoh masyarakat.
Panggung Rakyat ‘Bongkar’ dirancang sepanjang kurang lebih sebulan, ungkap Ketua Pelaksana Raiden Soedjono.
Bagi masyarakat yang ingin menghadiri dan menyaksikan acara tersebut, secara gratis, segera mendaftarkan diri dengan mengisi google form sebagai berikut; https://bit.ly/FORMPENGUNDANGASDI
Untuk kelancaran transportasi pihak berwewenang, menganjurkan untuk tidak membawa kendaraan pribadi,
melainkan menggunakan kendaraan umum atau ojek online, melalui jalur-jalur berikut ini.
Jika menggunakan MRT dari stasion mana saja, maka turun di Stasion MRT Senayan dan MRT Istora Mandiri. Jaraknya hanya 1,4 km. Jalan
kaki ke Stadion Madya GBK, hanya butuh waktu 10 menit. Dan jika naik bus Trans Jakarta dari halte mana saja, maka turunnya di Halte Gelora Bung Karno. Jalan sekitar 2,6 km, hanya butuh waktu sekitar 15 menit.
Saat di area GBK, penonton bisa masuk melalui Pintu 1 – Depan Patung Panahan. Pintu 4 – Masjid Albina dan Pintu 10 – Depan Senayan Sparks. Dan saat masuk di area Stadion Madya, penonton masuk melalui Pintu 2 dan Pintu 5. Sebelum masuk ke area Stadion Madya, pentonton akan mendapatkan gelang.
Kemudian dilakukan body checking and bag checking. Dan tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman botol maupun minuman kaleng dari luar, karena di area dalam sudah ada 10 booth UMKM yang menjual makanan-minuman.
)**M.Egi/ YuriAlgha