Selamat Tinggal Politik Cebong -Kampret dan “Selamat Datang Politik Kebhinekaan”

Pada putaran pertama, Agus Harimurti Yudhoyono yang berpasangan dengan Sylviana Murni langsung tersingkir. Ibarat pertandingan tinju, Basuki Tjahaya Purnama (BTP) yang berlatar belakang Tionghoa dan temperamental berhasil di upper-cut hingga KO oleh Anies. Isu Nonpri juga memperkeruh Pilgub ini, padahal baik Ahok dan Anies sama-sama keturunan Non Pribumi. Kali ini yang terluka dan menyimpan kekecewaan adalah para pendukung Ahok-Djarot yang nasionalis- sekular.

Itu semua terus diamati oleh Surya Paloh yang melihat bayang-bayang perpecahan bangsa semakin kentara. Padahal dalam banyak kesempatan berbicara di depan publik, Surya Paloh tengah menyodorkan paradigma Restorasi Indonesia sebagai solusi memajukan Indonesia, yang mensyaratkan kuatnya persatuan dari bangsa itu.

Matahari itu bernama Anies
Dalam Rakernas Partai Nasdem yang digelar JCC Senayan, Jakarta pada Jumat (17/6/2022) Surya Paloh mengumumkan tiga bakal calon presiden yang direkomendasikan partainya, yakni Andika Perkasa, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. Ketiganya kemudian diprospek oleh Surya Paloh. Satu demi satu didekatinya baik secara langsung maupun oleh tim utusannya. Andika Perkasa tidak mungkin karena sudah dalam jangkauan petahana, demikian pula Ganjar Pranowo yang digadang-gadang oleh partainya sendiri (PDI Perjuangan). Saya termasuk yang bertugas untuk berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo.

Baca Juga :  Nominasi Capres Sangat Penting Bagi Demokrasi

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *