Selamat Tinggal Politik Cebong -Kampret dan “Selamat Datang Politik Kebhinekaan”

Jokowi Effect segera menemukan jalannya, tiba-tiba saja Golkar, PAN, hingga PPP menyatakan bergabung dengan koalisi yang dipimpin Gerindra. Untuk keputusan ini, Airlangga Hartarto harus menghadapi risiko friksi internal di partai Golkar. Sementara, sikap rigid PDI Perjuangan membuat Ganjar Pranowo yang sudah dideklarasikan Megawati Soekarnoputri sebagai Bakal Capres PDIP mati angin.

Prabowo yang dikerubuti partai koalisi seperti mabuk kepayang, bahkan mengendur genggaman kepada “tunangannya”, Muhaimin Iskandar. Terlebih lagi, selentingan menguat ada “Bocil” yang digadang-gadang bakal menjadi pendamping resmi Prabowo. Parahnya lagi, Prabowo tak memperlihatkan gejala penolakan, bahkan terkesan membuka lebar tangannya. Sudah tentu, tidak sambil menggenggam tangan Muhaimin Iskandar.
Melihat gadis incaran dalam keadaan galau karena bersiap tersingkirkan, Surya Paloh bergerak cepat. Tidak sulit bagi politisi kawakan ini untuk membuat Muhaimin Iskandar mengiyakan pinangannya.

Secepat itu pula, dikabarkan kepada Anies yang memang sudah memiliki pemahaman kualifikasi yang sama tentang siapa yang harus menjadi pasangannya. Dan kita sama-sama tahu, Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (Amin) resmi dideklarasikan di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit), Surabaya pada 2 September 2023.

Surya Paloh menggunakan istilah botol ketemu tutupnya untuk menggambarkan cocoknya kedua pasangan capres dan cawapres yang dideklarasikannya ini.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Didampingi Menpora Dito Ariotedjo Resmikan Kantor FIBA di Indonesia : Berharap Bisa Lahirkan Atlet Basket Indonesia Terbaik di Kancah Dunia

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *