Selamat Tinggal Politik Cebong -Kampret dan “Selamat Datang Politik Kebhinekaan”

Maka setelah Anies menunaikan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022, Surya Paloh dengan langkah taktis mengumumkan Anies sebagai Bakal Calon Presiden yang resmi diusung Partai Nasdem (3/10/2022). Mengapa langkah taktis? Ini juga cara Surya Paloh menyelamatkan Anies dari incaran KPK yang sudah mulai mendapat angin. Ibarat seorang pengelana di tengah hutan yang menyadari ada seekor srigala datang mendekat, ia segera menyalakan api unggun dan membuat srigala terpaksa urung menerkamnya.

Tentu saja deklarasi pencapresan Anies menimbulkan kontroversi, terutama di kalangan partai koalisi Pemerintah. Mereka menganggap bahwa Surya Paloh berkhianat kepada Pemerintahan Jokowi. Padahal sama sekali tidak, ini ditegaskan oleh Surya Paloh di depan umum, bahwa partai dan dirinya tetap loyal kepada Pemerintahan Jokowi, namun ia mengatakan demi kebaikan bangsa di masa depan kita memerlukan pemimpin baru, toh Jokowi sudah dua kali menjadi Presiden, jumlah maksimum yang diijinkan Undang-Undang Dasar kita.

Sadar bahwa Partai Nasdem sendirian tidak akan mampu melewati Electoral Treshold dalam mengajukan Anies sebagai Capres (Nasdem memperoleh 59 kursi), Surya Paloh pun bergerilya ke sejumlah partai politik yang diharapkan dapat memenuhi komposisi kursi DPR sekurangnya 20% Sementara di lain pihak, Partai Gerindra yang sudah mendeklarasikan ketua umum Prabowo Subianto sebagai Capres.

Baca Juga :  Presiden RI Joko Widodo Buka Rakornas Pujakesuma 2024 di Jakarta, Dihadiri 7.000 Peserta

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *