Uritanet, Jakarta –
Era local Hero Indonesia yang kerap membela rakyat kecil, rakyat yang tertindas, rakyat yang kerap menderita akibat hadirnya tuan tanah asing yang semena – mena, atau pengusaha yang di bekingi penguasa yang korup dan gembong narkoba internasional yang merusak sistem negara dan membuat kesengsaraan rakyat.
Seperti yang diperankan Ratno Timoer, Dicky Zulkarnaen, Barry Prima, atau Ikko Uwais, hingga Yayan Ruhiyat, menjadi impian Muhammad Aziz ‘Benz’ Barkah atau akrab di sapa Benz ini saat berbincang di Allaris Cafe di bilangan Tendean, Mampang Tegal Parang, Jakarta Selatan (25/6).
Bagi Benz, peran yang lebih mengeksplore kemampuan dirinya berakting dan memiliki karakter kuat dalam sebuah alur cerita di layar lebar adalah hal yang mutlak menjadi tantangan bagi dirinya.
“Kalau pun harus menjadi tokoh antagonis, gue mau menantang diri gue menjadi tokoh utama antagonis tersebut. Begitu pula kalau gw ditantang peran menjadi lelaki bajingan, lelaki yang paling bangsat, menjadi lelaki penggoda atau apa pun itu.
Tantangan itu pasti gue jawab. Karena itu peran gue. Pokoknya adegan-adegan kalau pun gue jadi penjahat, gue gak mau jadi anak buah. Gue mau jadi bos penjahatnya, ngapain gue jadi anak buah penjahat?” tukas Benz, 26 Tahun, dengan tinggi 173 cm dan berat badan 70 kg itu.
Perlu diketahui, Benz merupakan aktor pendatang baru yang memiliki karakter dan komitmen kuat untuk menjalankan peran yang diberikan sutradara baik dalam film dan sinetron dengan penuh kesungguhan.
Sebuah etos kerja yang tak pantang menyerah menjadi kekuatan dirinya, yang terus dibangunnya. Karena bagi Benz, lebih baik gue kalah hari ini tapi besok gue bisa mengalahkannya atau menaklukannya. Ini membuat akting Benz patut diperhitungkan dalam dunia film serta entertainment tanah air.
Sebagai catatan, Benz pernah beradu akting dalam sinetron Anak Jalanan, Cinta Anak Soleh, Jangan Berserah Bunda, Harimau Terakhir, Ikatan Cinta, Sang Juara hingga untuk layar lebar Juni 2023 ini dan produk iklan, serta terlibat dalam video klip Atta HaliLintar.
“Dengan umur yang saat ini 26, gue masih butuh banget pride. Butuh banget, ini loh gue. Salah satunya yaa lewat dunia entertainment dan film ini,” jelas Benz, pemuda Betawi Asli berambut gondrong itu.
Ada gak sih perbedaan terlibat di sinetron dengan layar lebar ? Buat Benz terletak pada segi pendalaman karakternya. Yaa… intinya yang di frame itu yang bening, ganteng. Tapi kalau di layar lebar itu benar-benar harus yang benar-benar karakternya dapat. Karena Lo nggak harus ganteng, lo nggak harus putih, nggak harus bersih, intinya lo karakternya dapat nggak…!?
Selain itu, tantangan yang perlu gue jawab yaa … dalam menghafal skenario ini lebih ke bahasa dari gue yang Jakarta asli banget, Betawi banget, misalkan ke bahasa Padang, atau ke bahasa Papua, segala macam bahasa, itu susah banget dan gue sejauh ini bisa mengatasi kendala bahasa itu, tambah Benz Muhammad Aziz Barkah lagi.
Lantas siapa aktor yang menjadi idolanya? Untuk Benz idolanya yaa dirinya, karena intinya gue nggak lembek-lembek amat. Terserah orang mau bilang apa. Terserah sutradara mau ngasih peran ke gue seperti apa. Gue akan fight. Gue kalah, gue belajar lagi, besok kita fight lagi. Gue nggak pingin seperti siapa – siapa. Gue lebih kayak untuk konsisten sih. Konsisten buat diri gue. Misalkan sekarang, gue ditantang untuk berperan harus gundulin rambut atau harus menderita seperti apa? Tinggal komitmennya kayak apa …. seperti apa …
Seperti Gading yang tak retak, seperti itu pulalah Benz Blmeniti peruntungannya di sinetron, film, dan dunia iklan. Pasti ada pengalaman-pengalaman buruk yang dialaminya. Biasanya ada hal-hal yang tidak kita duga begitu.
Benz masih mengingat betul salah seorang diawal kariernya di dunia entertainment. Dimana pernah orang tersebut bilang kalau feenya di bawah jangan ambil. Karena Benz berpikir jobnya dengan orang tersebut pasti banyak nih.
Lantaran kerap menolak Job mengikuti sarannya ternyata sampai 3 bulan gak dapat job. Benz merasa bodoh karena setiap dapet job, Benz calling dia dan selalu dijawabnya … jangan-jangan…, jangan diambil.
Setelah tahu, ternyata dia itu agensi agensian di dunia entertainment. Benz pun merasa dirinya dimanfaatin. Bahkan melalui orang tersebut Benz pernah cuma dibayar Rp.250 ribu padahal setelah tahu bahwa dirinya dibayar Rp.700 ribu.
Akibat peristiwa itu, Benz yakin justru orang itu ‘Pemain Nakal’ sebenarnya di dunia entertainment. Dan Benz selama dua tahun berada di bawah management entertainmentnya mereka. ‘Ternyata bajet gue tuh dipotong sama orang itu,” geram Benz.
Oleh karena itu, semenjak kepulangannya dari Australia, Benz mulai mengembangkan usaha bersama keluarganya seperti jual – beli tanah, rumah, pemeliharaan dan jual – beli ikan mas koki, membuka Sisha Cafe, hingga aktif di komunitas motor besar di Depok, Jawa Barat. Dan kegiatan sampingannya itu dilakukannya dengan enjoy. Meski saat ini lebih kepada kedua orang tuanya yang handle.
Benz menyadari dunia bisnis dan entertainment, merupakan dua dunia yang berbeda. Namun keduanya bisa saling menopang. Karena apapun yang digelutinya itu semua bersandar kepada Allah SWT.
“Jadi semua itu bisa menghasilkan, bisa saling related. Dunia entertainment butuh relasi. Dunia bisnis butuh pengaruh. Orang berpikir kalau dunia entertainment, dunia glamour, dunia mereka yang tajir. Dan itu bagus untuk penjualan di dunia bisnis yang saat ini digelutinya. Mereka butuh frame di media sosial biar penjualannya bagus, mau dijadikan bercandaan atau cuma sekedar sebuah konten. Karena intinya, ada cuan didalamnya,” tutup Benz Muhammad Azis Barkah, yang selalu melihat hidup dan kariernya adalah ‘real dirinya’ yang penuh komitmen, konsisten, dan percaya diri.
Good Luck yaa Benz … Sukses Menyertaimu …
)**tjoek