Paguyuban Pasar Minggu Legenda Helat “Satukan Hati, Eratkan Silaturahmi”, Hadirkan Artis Ibukota

Berkumpul, guyub, hadrohan, wayangan, dangdutan, itulah seninya Indonesia, makanya kalau ada kelompok radikal disini pasti mental karena Indonesia itu seperti ini, kalau di luar negeri mungkin mereka bisa berhasil karena tidak ada seperti kita ini, kumpul, menikmati seni, tetap menjalin silaturahmi walaupun kita berbeda,” jelas Gus Rofi’i.

Lebih jauh Gus menekankan seperti dirinya yang datang dari keluarga pedagang kaki lima misalnya. Kalau sudah bicara Indonesia, nasab tidak lagi penting karena kita diciptakan Allah SWT. Kita memang ada perbedaan suku, agama tapi tetap berbaur dalam kebersamaan.

“Inilah Indonesia. Luar biasa. Saya muslim, bang Raja non muslim, bang Raja dari Medan tapi bisa jadi Ketua organisasi di Pasar Minggu, tidak masalah itu. Begitupun dalam pemilihan Presiden nanti, boleh berbeda pilihan, tidak harus dari orang Jawa atau bagaimana. Bebas sesuai pilihan rakyat,” tegasnya.

Pembina Paguyuban Pasar Minggu Legenda juga menyampaikan, bahwa di tahun politik ini kita tetap harus menjaga situasi tetap kondusif, kita jaga NKRI minimal dari lingkungan sekitar kita,” ujarnya.

Baca Juga :  Satuan Kodim 0913/PPU Gelar Baksos di Pantai Nipah-Nipah

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *