“Dari keduanya itu, kami telah menjumpai banyak data tentang berbagai metode pembelajaran Al-Qur’an yang dipermudah. Metode-metode itu telah dikompilasikan oleh Kemenag dan merupakan inovasi dalam pembelajaran kitab suci ini,” kata Prof. Waryono.
Lebih lanjut, dia dan lembaganya berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan kepada pengajar maupun pembelajar Al-Qur’an dengan berbagai beasiswa.
“Dipilihnya Pondok Pesantren Al Munawwir sebagai lokasi penyelenggaraan Multaqa Ulama Al-Qur’an pertama karena merupakan pondok pesantren pertama yang mengawali pembelajaran Al-Qur’an yang sistematis di Jawa, bahkan di Nusantara,” kata Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Share Article :