Membangun Pelabuhan Besar di Batam Bisa Menjadi Driver Ekonomi

“FS dengan asumsi 10 persen porsi saja, PSA 90 persen, kan lumayan. Belum lagi dengan multiplier-effect, seperti cipta kerja kita, sampai aktivitas taksi dan ojeknya. Perhitungan potensi devisa negara yang masuk sudah jadi captive market. Sederhananya, dengan investasi membangun Rp 30 T, beberapa tahun saja sudah kembali modal (Payback Period), setelah itu berupa passive income yaitu menjadi devisa negara sebesar puluhan triliun rupiah per tahun,” kata Richard Pasaribu.

Baca Juga :  Minta Ormas Solid Berkontribusi Membangun Kota Bekasi

Batam dan Singapura ibarat intan berlian yang seharusnya dipoles agar memberikan nilai tambah yang sangat besar. By the way, Singapura sudah berhasil memolesnya, sedangkan Indonesia masih belum berhasil memolesnya. Belum lagi potensi kilang minyak yang sangat prospektif untuk dibangun di Batam.

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *