Mempersiapkan Lansia Sehat dan Mandiri

wakil-presiden-ma'ruf-amin
Share Article :

URITANET,- Saat ini sekitar 27,1 juta orang atau hampir 10% dari total penduduk Indonesia adalah mereka yang sudah lanjut usia (Lansia). Dan tahun 2025 diproyeksikan jumlah Lansia meningkat menjadi 33,7 juta jiwa (11,8%).

Peningkatan jumlah Lanjut Usia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan Lansia Sehat dan Mandiri, agar meminimalisir beban bagi masyarakat dan negara.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat membuka acara Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2021, di Denpasar, Bali (17/6). Turut hadir Sekda Prov. Bali, Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Bali.

Isu kesehatan Lansia, menurut Wamenkes, sudah masuk ke dalam indikator RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

Baca Juga :  Kemenkes Deteksi 10 Kasus Varian Baru B177 di Indonesia

Sementara itu, pada masa pandemi COVID-19, Lansia menjadi sasaran prioritas karena merupakan salah satu kelompok yang paling rentan mengalami kondisi berat bila terpapar COVID-19, sehingga harus diupayakan agar program vaksinasi COVID-19 pada Lanjut Usia dapat tercapai dengan maksimal, dengan harapan dapat terbentuk imunitas tubuh.

“Peran keluarga pun sangat penting dalam mengajak Lansia agar selalu mematuhi Protokol Kesehatan dan mau divaksinasi untuk melindungi Lansia dari tertular COVID-19,” kata Wamenkes.

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Puncak peringatan HLUN tahun 2021 dilaksanakan hari ini di Bali dengan tema “Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga”, dengan subtema bidang kesehatan “Bersama Lansia Keluarga Bahagia”.

Baca Juga :  Terawan: Achmad Yurianto Sosok Prajurit Gigih dan Pantas di Teladani, Saya Turut Bela Sungkawa

Tema ini dipilih agar keluarga menjadi tempat terbaik dan sumber kebahagiaan bagi Lanjut Usia, saling menyayangi, menghormati dan mendapatkan bimbingan dari orang tua yang memiliki banyak pengalaman dan kebijaksanaan.

Untuk itu setiap individu dalam keluarga perlu memiliki empati terhadap Lanjut Usia, sehingga mampu memberikan perhatian, mendampingi dan mendukung Lanjut Usia agar tetap Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif (SMART). Keluarga juga tempat mempersiapkan generasi muda yang menjadi cikal bakal Lansia di masa depan.

Bali terpilih menjadi tuan rumah antara lain karena provinsi ini memiliki populasi Lanjut Usia yang besar yaitu 11.58% dari jumlah penduduknya. Provinsi Bali juga merupakan lokasi pemodelan program Perawatan Jangka Panjang baik oleh Bappenas maupun oleh Kementerian Kesehatan, di samping berbagai inovasi dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh Pemerintah Daerah.

Bali diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi serta pembelajaran bagi provinsi lain serta memperkuat motivasi bagi Pemda dan masyarakat Bali untuk terus mengembangkan inovasi dalam pelayanan kesehatan Lansia.

Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia diawali dengan talkshow yang menggaet artis Sophie Navita sebagai host, menampilkan 3 narasumber yaitu Maliki, ST, MSIE, Ph.D dari Bappenas yang membahas Kebijakan Layanan Lanjut Usia Terintegrasi; Prof. Dr. Haryono Suyono, M.A. Ph.D sebagai contoh Lansia SMART dan perwakilan keluarga Lansia dari masyarakat yang berbagi pengalaman tentang peran keluarga dalam mendampingi Lansia.

Baca Juga :  Minta Menkes Buka Informasi Fenomena Penyakit Ginjal Akut Jangkiti Anak-anak

Wakil Menteri Kesehatan juga menyerahkan Buku Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2020-2024 secara simbolis kepada Gubernur Bali didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

RAN Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2020-2024 adalah acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya peningkatan kesehatan Lansia dan mengimbau seluruh pihak terkait agar dapat melaksanakan seluruh rencana aksi tersebut secara sinergis, terintegrasi dan koordinasi yang baik.

Wamenkes juga menyerahkan plakat sebagai apresiasi kepada 6 provinsi yang peningkatan capaian vaksinasi Lansianya tertinggi selama Gebyar Vaksinasi Lansia tanggal 17-29 Mei 2021 yang mana menurut capaian nasional selama gebyar vaksinasi lansia (GVL) meningkat 2,33% dari 13,04% menjadi 15,36%. Keenam Provinsi tersebut adalah DI Yogyakarta, Bali, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Kemenparekraf Kolaborasi Dengan IDI Dalam Pengembangan Wisata Kesehatan

Ditayangkan oula video model implementasi perawatan jangka panjang dari Puskesmas Selemadeg Barat, Kab. Tabanan dan pemberdayaan Lansia dari Desa Melinggih, Kab. Gianyar, Provinsi Bali sebagai pembelajaran bagi daerah lain serta karya-karya pemenang Lomba Video Inovasi Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Lomba video Asyiknya Bersama Lansia yang diikuti oleh masyarakat umum.

Dilanjuti dengan kunjungan lapangan untuk melihat pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Rumah Sakit dan Puskesmas dimana Waki Menteri Kesehatan berkunjung ke RSD Mangusada Badung dan Puskesmas II Denpasar Selatan, dan peserta seminar berkunjung RS Sanglah dan Puskesmas I Denpasar Timur.

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *