URITANET – Kemenparekraf berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berupaya untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang terdampak pandemi.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat acara silaturahmi dan diskusi dengan perwakilan Kadin dan asosiasi sektor pariwisata menjelaskan, kedudukan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Pemerintah dalam menggerakkan perekonomian nasional adalah sebagai mitra yang sejajar, dimana Kadin merupakan mitra pemerintah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 1987 Untuk itu perlu kolaborasi ini harus dilaksanakan dengan baik.
“Sebagai mitra, kami harap Kadin dan asosiasi mampu meningkatkan kinerja kolaborasi kita bersama, karena COVID-19 ini memberikan dampak kepada 34 juta pelaku parerkaf, dan 90 persen pelaku parekraf ini adalah para pelaku UMKM. Dalam data yang kami terima dari Bank Indonesia, selama pandemi terdapat 72 persen pelaku UMKM mengalami penurunan kerja dan kinerja” ujar Sandiaga.
Menparekraf juga berharap koordinasi dengan asosiasi dan Kadin bisa terus ditingkatkan, terutama setelah Kadin meluncurkan program Vaksinasi Gotong Royong atau Vaksinasi Mandiri.
Seiring dengan itu Kemenparekraf mendorong diterapkannya program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) Mandiri di tengah dunia usaha.
“Ini salah satu pilar usaha kita dalam menanggulangi COVID-19, kita bisa saing kolaborasikan bersama asosiasi dan Kadin, untuk membantu para pelaku parekraf yang sudah satu tahun lebih mengalami masalah akibat pandemi ini,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula jajaran deputi di lingkungan Kemenparekraf Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Wisnu Bawa Tarunajaya, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam serta para perwakilan stakeholder sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain itu, Sandiga Uno juga mengapresiasi Kadin yang akan menggelar Musyawarah Nasional (MUNAS) di Bali pada awal Juni 2021 mendatang, karena setelah sekian lama pulau dewata tertekan secara ekonomi akibat adanya pandemi COVID-19.
Ia berpesan agar Munas Kadin tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tujuannya, supaya bisa menjadi percontohan dalam munas-munas organisasi besar lainnya.
“Protokol kesehatan sangat ketat dan disiplin melibatkan ribuan kamar dan munas pertama yang multistage, hybrid dan kita harap dapat menjadi contoh penyelenggaraan munas organisasi besar lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani menambahkan, pariwisata memiliki multiplier effect sangat luas. Menurut data yang ia terima terdapat 80 juta orang yang bergantung pada sektor pariwisata dari segela bidang.
“Pariwisata di banyak negara menjadi cara untuk bangkit di tengah pandemi. Kadin akan banyak berperan di sektor pariwisata, karena banyak sekali industri yang bersinggungan dengan pariwisata,” katanya.
Sumber : Kemenparekraf