Ajak Kaum Perempuan Indonesia Perlu Teladani Perjuangan RA Kartini Dalam Keseteraan Gender

Uritanet, – Anggota DPD RI asal Provinsi DKI Jakarta Sylviana Murni mengatakan kaum perempuan Indonesia perlu meneladani perjuangan RA Kartini dalam kesetaraan gender. Namun dalam memperjuangkan itu, para kaum hawa jangan pernah melupakan kodratnya sebagai perempuan.

“RA Kartini merupakan pejuang emansipasi. Namun sebenarnya beliau merupakan pejuang kesetaraan gender. Jika bicara kesetaraan gender maka dari sudut pandang hak dan kewajiban setara dengan laki-laki namun sesuai peran dan fungsinya. Tapi bukan berarti melupakan kodratnya sebagai perempuan,” ucap Sylviana saat hadir dalam Youtube Kabar Senator di Gedung DPD RI, Jakarta (21/4).

Menurutnya RA Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan berkeadilan kaum perempuan sudah sangat pas. Namun jadi perempuan jangan ‘sombong’, artinya sehebat apapun seorang perempuan harus tahu diri secara kodrat, seorang perempuan nantinya akan menjadi seorang istri dan ibu, ujar Mpok Sylvi demikian akrab dipanggil.

Baca Juga :  Program Padat Karya Kerjasama Dengan KSOP Ambon

Walaupun memiliki kodrat sebagai perempuan tapi bukan berarti tidak bisa bekerja diruang publik. Perempuan harus bisa mengejar pendidikan dan karirnya. RA Kartini telah berhasil dalam menciptakan kesetaraan gender. Sebagai perempuan juga harus mengejar pendidikan setinggi-tingginya, harapnya.

Senator asal DKI Jakarta mengatakan ada stigma bahwa perempuan lebih mengutamakan emosinya atau perasaan ketimbang logikanya. Namun hal tersebut harus disinkronkan antara emosi, logika dan kecerdasan sehingga ada keseimbangan.

Baca Juga :  Daud Yordan The Boxing Senator Sukses KO Hernan Leandro Carrizo di Ronde 9

“Kita sebagai perempuan harus berfikir dengan cerdas dan menggunakan logika, namun emosi jangan dilupakan. Artinya perempuan sebenarnya harus menyeimbangkan ketiga hal itu,” paparnya.

Ia juga memberikan kunci keberhasilan bahwa kesimbangan sangat diperlukan dalam suatu rumah tangga.

“Jangan pernah saling mengkotak-kotakkan antara tugas untuk suami atau istri. Jadi wajib seorang suami mendukung kesetaran gender dalam sebuah keluarga. Maka kuncinya keseimbangan dalam rumah tangga,” kata Sylviana.

)**Nawasanga/PressRoomDPDRI

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *