Uritanet, Jakarta –
Jakarta sebagai etalase politik nasional lantaran perannya yang sangat strategis dalam peta politik Indonesia.
Sebagai ibu kota negara, Jakarta menjadi pusat perhatian dalam setiap pemilihan kepala daerah, baik itu Pilpres, Pileg maupun Pilkada Serentak.
Terkhusus Pemilihan Gubernur Jakarta selalu menjadi barometer politik nasional karena hasilnya sering kali mencerminkan tren politik yang lebih luas di Indonesia.
Jakarta juga menjadi tempat berbagai partai politik menguji strategi dan kekuatan mereka sebelum menghadapi Pemilu secara nasional.
Selain Jakarta memiliki jumlah pemilih yang sangat besar nan beragam. Ini membuatnya menjadi medan pertempuran politik yang sangat dinamis.
Setiap calon Kepala Daerah di Jakarta harus mampu menarik dukungan dari berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda.
Jakarta Menghadapi Tantangan
Disisi lain, Jakarta kerap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kemacetan, banjir, hingga polusi udara. Namun, harapan perubahan positif tetap ada.
Proyek seperti Giant Sea Wall, Revitalisasi Sistem Transportasi, serta berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup warganya menuntut Jakarta berbenah.
Semangat warga Jakarta dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, menjadi kunci mewujudkan perubahan. Setiap langkah menuju perbaikan sangat berarti.
Perlu dicatat juga, anomali dalam Pilkada Jakarta 2024 mencakup beberapa hal yang menarik perhatian.
Salah satu anomali yang mencolok adalah tingginya angka golput (golongan putih) atau pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 hanya mencapai 58%, yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah Pilkada Jakarta.
Anomali lainnya adalah perbedaan signifikan antara hasil survei sebelum hari pencoblosan dan hasil quick count setelah pemilihan, hingga fenomena kotak kosong.
Berdasarkan hasil survei, pasangan Pramono-Rano mendapatkan suara di angka 50 persen lebih, dan KPUD Jakarta telah mengesahkannya.
Keyakinan Mengungguli
Anies Baswedan mantan Gubernur Jakarta menyatakan sulit mencurangi Pilkada Jakarta. Dia bersyukur pasangan Pramono-Rano meraih suara terbanyak.
Sebagai Calon Wakil Gubernur Jakarta, Bang Doel Rano Karno, pun yakin dapat mengunggulinya. Bahkan keyakinannya hingga tiga putaran sekali pun.
Masyarakat pemilih Jakarta sesungguhnya berharap urusan Pilkada Jakarta lekas cepat selesai. Biar Jakarta cepat berbenah.
Persiapan Nataru, Ramadhan dan Idul Fitri, sudah menanti. Pembangunan Proyek Giant Sea Wall, Jakarta membutuhkan menanggulangi banjir, tukas Bang Doel.
Jakarta harus segera memulainya dengan serius. Memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi masyarakat.
Ketersediaan Bapok perlu berkordinasi dengan Menteri Perdagangan, memastikan ketersediaan aman dan Pemerintah Jakarta Baru perlu mengantisipasinya.
Masyarakat menghadapi inflasi akibat gejolak harga pasar, dan memastikan harga – harga tetap stabil, menjadi tuntutan lebih.
Pemerintah Baru Jakarta nampak perlu segera mengajak semua stakeholder terlibat dalam proyek ini melalui model public-private partnership (PPP).
)**Bambang Tjoek, Sekjen Paguyuban Anak Jakarta