Pemerintah Fokus Tangani Erupsi Gunung Lewotobi dan Konflik Sosial di Flores Timur

Pemerintah terus berupaya mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan konflik sosial yang melanda Kabupaten Flores Timur.

Uritanet – Jakarta, 20 November 2024, Pemerintah terus berupaya mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan konflik sosial yang melanda Kabupaten Flores Timur. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memimpin Rapat Tingkat Menteri untuk membahas langkah-langkah strategis di Kantor Kemenko PMK pada Rabu (20/11/2024).

Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi
Pratikno menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berlangsung meski tidak menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan laporan BNPB, radius daerah berbahaya telah dikurangi, dan jumlah pengungsi terpusat terus menurun. Namun, sebagian besar pengungsi kini tinggal secara mandiri bersama keluarga.

Baca Juga :  Antisipasi Wisata Edukatif dan Penampilan Budaya Monas Week, 11 KA Keberangkatan Stasiun Gambir Diberhentikan di Stasiun Jatinegara

Pemerintah memprioritaskan pembangunan hunian sementara untuk mengantisipasi musim hujan, sembari mempersiapkan relokasi dan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak.

“Kami memastikan renovasi rumah dan pembangunan hunian tetap dilakukan secara paralel agar masyarakat terdampak mendapatkan layanan terbaik,” ujar Pratikno.

Guna memastikan pelaksanaan Pilkada 2024 di daerah terdampak bencana, KPU akan menyediakan TPS Khusus di area pengungsian.

Penanganan Konflik Sosial di Flores Timur

Dalam upaya mengatasi konflik sosial yang terjadi di Adonara Barat, pemerintah merancang solusi komprehensif dengan melibatkan semua pihak terkait. Salah satu langkah utama adalah pembangunan rumah yang rusak akibat konflik.

“Kami telah menyusun rencana pembangunan rumah dan tengah mengupayakan proses administrasi. Dialog dengan pihak yang bersengketa terus dilakukan untuk mencegah konflik serupa terulang,” jelas Pratikno.

Kolaborasi Multi-Pihak
Rapat ini turut dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan sejumlah pejabat lainnya

Baca Juga :  Brigjen Mar Endi Supardi Jabat Gubernur AAL

Pemerintah berkomitmen untuk melaksanakan langkah-langkah percepatan penanganan bencana dan konflik sosial demi memulihkan kehidupan masyarakat Flores Timur.

**Benksu

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *