Uritanet, Jakarta –
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengumumkan bahwa 95,65 persen penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sebuah pencapaian gemilang terjadi dalam dunia jaminan kesehatan di Indonesia.
Demikian disampaikan dalam acara Refleksi Satu Dekade Penyelenggaraan Jaminan Sosial di Indonesia (11/1) di Gedung Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat.
Menurut Ali, persentase peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini telah melampaui target, dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia tahun 2023.
“Sebanyak 95,75 persen penduduk Indonesia sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan,” ujar Ali.
Meskipun demikian, Ali mengakui bahwa tidak semua peserta BPJS Kesehatan dapat dianggap sebagai peserta yang aktif atau patuh dalam membayar tagihan bulanannya. Namun, capaian ini tetap menjadi langkah besar menuju cakupan kesehatan yang lebih luas dan merata di seluruh nusantara.
Di sisi lain, Ali menyoroti fakta bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mencapai angka di atas 90 persen dalam cakupan jaminan kesehatan. Dibandingkan dengan negara – negara seperti Jerman yang membutuhkan waktu 127 tahun dan Belgia 118 tahun, dan Indonesia berhasil mencapai prestasi ini dalam waktu 10 tahun saja, tambahnya.
Ali juga memberi apresiasi terhadap keberhasilan Indonesia dalam mencapai cakupan jaminan kesehatan yang luar biasa dalam kurun waktu yang relatif singkat. Ia menyebutkan bahwa bahkan negara maju seperti Korea Selatan memerlukan waktu 12 tahun untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC).
Pada tahun 2023, jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 267.311.566 orang, meningkat signifikan dibandingkan dengan 133.423.653 orang sepuluh tahun sebelumnya. Ali juga mencatat bahwa pemanfaatan layanan BPJS Kesehatan meningkat pesat, mencapai 1,6 juta orang per hari pada tahun 2023, dibandingkan dengan 92,3 juta orang per tahun pada 2014.
“Ini merupakan lonjakan yang sangat signifikan dalam pemanfaatan layanan kesehatan di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat,” tutup Ali Ghufron Mukti.
Prestasi ini memberikan harapan baru dalam upaya mencapai kesehatan universal bagi seluruh penduduk Indonesia.
)**benksu