URITANET – Dirinya telah memilih jalan untuk mengawali meniti kariernya dari negeri tulip, Belanda. Pilihannya ini bukan pilihan tanpa sebab, karena perjalanan panjang ini diyakininya dapat mewujudkan keinginan serta talentanya.
Di sebalik itu tentunya akan banyak menyita waktu (kurang lebih tiga tahun) untuk mengurusi ijin tinggalnya, hingga menuntaskan study bahasanya dan memulai memperkenalkan dirinya ke sejumlah agency. Semua dijalaninya, step by step, on process.
Jauh sebelumnya Baby Wijaya atau akrab dikenal dengan Julia Robex, merupakan entertainer muda yang sempat menghiasi industri hiburan Indonesia lewat debutnya di film Mati Muda di Pelukan Janda, 2011 silam.
Selain sebagai entertainer Julia Robex juga seorang designer interior yang sukses. Dan semuanya itu kini harus ditanggalkannya demi meraih keinginannya. Termasuk meninggalkan keluarganya di Indonesia.
“Aku inginnya dapat memulai meraih peluang demi peluang. Pelan-pelan mencari peruntungan sesuai passion yang saya miliki. Banyak agency yang menawarkan aku sejumlah kesempatan, tetapi masih belum menemukan kontrak yang cocok. Lantaran bentrok dengan jadwal study bahasa yang aku ambil disini,” ujarnya (10/6) melalui telepon selularnya dari Belanda.
Perpaduan keinginan Julia yang kuat dan kegelisahannya untuk menggapai apa yang dicita-citakannya, mendorongnya untuk memilih Negeri Kincir Angin, Belanda demi mewujudkannya apa yang menjadi expertnya di ranah seni dan entertainment industry, secara utuh.
“Aku memang sudah memutuskan untuk berkarier dari sini, Belanda. Aku pun sudah pindah dari Indonesia ke Belanda, kebetulan juga ada keluargaku disini. Dimana selama tiga tahun kedepan aku harus menuntaskan study-ku sambil menata kembali apa yang menjadi passion ku, di dunia seni dan entertainment industry ini,” jelasnya
Di negeri Belanda, Julia Robex menyakini kariernya di dunia seni dan entertainment industry di sini, dapat lebih memiliki tempat dan peluang untuk berkembang. Masyarakatnya sudah sangat terbuka, mereka lebih melihat karya-karyaku yang bisa diberikan, apa pun latar belakang diriku.
Namun yang pasti, jelas Julia Robex saat dihubungi via handphone, menginginkan karier seni serta entertainment industry-nya buah upaya, skill dan kompetensi yang dimilikinya.
Jadi bagi Julia No Gimmick, No Bully, No Negative Image, No Kontroversial Issue, dan lain-lain yang kerap di-create sedemikian rupa hanya semata untuk membuat seseorang terkenal. No … no… no… bagi Julia Robex.
“Aku tidak mau seperti itu, Julia Robex datang menghibur serta meng-influence setiap orang karena karya – karyaku. Karena prestasiku sehingga pantas berkarier di Eropa. Bukan karena yang lain. Itu mengapa aku pergi dari Indonesia ke negeri Belanda saat ini,” jelasnya penuh harapan.
Dirinya merasa tidak bisa mendapat kesempatan lebih untuk berkembang di Indonesia. Lantaran talenta para transgender di Indonesia umumnya tidak pernah di anggap serius. Di bidang apapun, termasuk di dunia kerja, begitu pula di dunia seni yang menjadi satu-satunya harapan pun juga tidak di hargai.
“Gender bukanlah titik ukur skill seseorang, semua gender semestinya layak mendapatkan hak untuk berkerja dengan serius,” tambahnya.
Baby Wijaya Nasroen a.k.a Julia Robex, merupakan transgender dengan segudang talenta entertainment industry yang dibutuhkan seperti host, akting, influencer dan sebagainya. Disamping tentunya, kemampuannya dalam interior desain yang pernah ditekuninya.
Sebagai seorang transgender, Julia ingin sekali diperhitungkan atas kemampuan, skill dan kompetensi yang dimilikinya. Karya-karya nya serta juga hal-hal apa yang telah atau akan dibuatnya nanti. Semoga jalan panjangnya berkarier di benua biru, Eropa terbuka lebar.
“Dapat menemukan jalannya yang terang. Mewujudkan sukses dan mengharumkan namanya, serta Indonesia tentunya,” tutupnya penuh keyakinan.
Penulis : jegegtantri