14 Tahun BP Tangguh di Bintuni, Kehidupan Masyarakat Adat Terbengkalai

Uritanet, Papua Barat –

 

“Bahwa selama 14 tahun BP Tangguh di Bintuni, kehidupan masyarakat adat di Bintuni masih terbengkalai. Ini persoalannya sudah sistemik, dari Pemerintah sampai BP Tangguh itu sendiri,” tegas Senator Papua Barat Dr. Filep Wamafma (14/6).

Keberadaan BP Tangguh di Bintuni belum memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Ini merupakan permasalahan sistemik dari hulu ke hilir.

Data BPS mencatat persentase penduduk miskin di Bintuni pada 2021 sebesar 29,79 persen, naik 7 persen dari tahun 2020. Dan pada tahun 2022, hanya turun sedikit sebesar 0,6 persen. Data sederhana ini saja sudah menunjukkan bahwa masyarakat tidak diperkaya oleh kehadiran BP Tangguh, lanjutnya lagi.

Baca Juga :  KAI Daop 1 Jakarta Mohon Maaf Beberapa KA Jarak Jauh Aami Kelambatan

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *