Railfans Turun ke Jalan, Edukasi Pengendara di Karawang Soal Disiplin di Perlintasan KA

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Karawang, 1 November 2025 — Keselamatan di perlintasan sebidang kereta api tak hanya menjadi urusan aparat atau petugas KAI.

Sekelompok anak muda pecinta kereta api turut mengambil bagian dalam menjaga keselamatan publik di jalur rel. Mereka berasal dari berbagai komunitas railfans seperti Jejak Railfans, Sadulur Sepoor, dan Railfans Karawang, yang bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) menggelar sosialisasi keselamatan di JPL 154 Karawang, Sabtu (1/11).

Berbekal spanduk, pengeras suara, dan semangat relawan, para railfans berdiri di pinggir perlintasan yang padat kendaraan di Jalan Tuparev, Nagasari, Karawang Barat. Setiap kali sinyal kereta berbunyi, mereka mengingatkan pengguna jalan untuk berhenti sejenak, menengok kiri-kanan, dan tidak menerobos palang pintu yang mulai menutup.

“Banyak dari kami menyaksikan langsung betapa berbahayanya pelanggaran di perlintasan. Karena itu, kami ingin membantu KAI menyuarakan pentingnya disiplin berlalu lintas,” ujar seorang anggota Jejak Railfans yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara KAI Daop 1 Jakarta dan komunitas pecinta kereta api yang kerap berperan sebagai agent of awareness di lapangan. Mereka menjadi jembatan antara masyarakat dan dunia perkeretaapian, dengan cara yang lebih ringan dan komunikatif.

Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyambut baik peran aktif komunitas tersebut.

“Keselamatan di perlintasan bukan hanya tanggung jawab KAI. Dukungan komunitas dan kesadaran masyarakat adalah kunci. Kolaborasi seperti ini sangat membantu kami dalam membangun budaya tertib di jalur rel,” ujarnya.

Menurut Ixfan, Daop 1 Jakarta secara rutin mengadakan kegiatan serupa di titik-titik rawan pelanggaran di wilayah Bekasi, Depok, Tangerang, hingga Karawang. Bentuk sosialisasi juga beragam, mulai dari edukasi langsung di lapangan hingga penyuluhan di sekolah dan kampus.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya KAI membangun safety culture yang lebih kuat di masyarakat. Sebab, berdasarkan data internal, sebagian besar kecelakaan di perlintasan sebidang masih disebabkan oleh kelalaian pengendara yang menerobos palang pintu atau tidak memperhatikan sinyal peringatan.

“Kami ingin masyarakat melihat keselamatan sebagai nilai bersama. Kalau semua pihak peduli, maka perlintasan bukan lagi titik rawan, tapi contoh kedisiplinan bersama,” tambah Ixfan.

Dengan kehadiran para railfans yang rela turun ke jalan demi keselamatan publik, kegiatan ini bukan hanya sekadar sosialisasi, melainkan bentuk nyata gotong royong antara komunitas dan perusahaan dalam menciptakan transportasi yang aman, tertib, dan manusiawi.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *