Uritanet – Tangerang Selatan, 9 Agustus 2025 – Selama tiga dekade, SoliDEO Bilingual School konsisten menghadirkan pendidikan yang memadukan akademik, karakter, dan iman. Memperingati perjalanan 30 tahun ini, sekolah menggelar Open House bertema “Grow Joyfully”, menegaskan komitmen membentuk generasi yang bertumbuh dengan sukacita, berkarakter kuat, dan berlandaskan nilai-nilai Kristiani.
Dengan kurikulum khas SoliFAM, SoliDEO menggabungkan Kurikulum Merdeka dengan sumber belajar global seperti Cambridge dan National Geographic. Tiga pilar utama yang menjadi fondasi adalah Kristiani, Keluarga, dan Kurikulum Merdeka—menciptakan suasana belajar yang hangat seperti “rumah kedua” sekaligus membekali siswa dengan keterampilan hidup abad ke-21.
“Nilai kekeluargaan menjadi kunci kami dalam membangun lingkungan belajar yang suportif dan saling menghormati,” ujar Reinhard Simeon, B.Com., ACC., COO SoliDEO Bilingual School.
Selain pembelajaran berbasis student-centered learning, SoliDEO memperkaya siswa dengan program unggulan seperti kewirausahaan, musik, public speaking, olahraga basket (SMP–SMA) dengan pelatih PERBASI, hingga Leadership Camp dan Retreat untuk membangun kepemimpinan dan kedewasaan iman.
Tidak berhenti di pendidikan nasional, sejak 2020 SoliDEO mengembangkan SoliDEO Academy yang mengadopsi keunggulan kurikulum USA, Finlandia, dan Kurikulum Merdeka. Fokusnya: menyiapkan pemimpin global melalui pembelajaran inovatif seperti Project-Based Learning, pengembangan keterampilan masa depan, dan well-being siswa.
Open House kali ini juga menjadi ajang unjuk prestasi siswa melalui Bazaar Young Entrepreneur, Painting Exhibition TK, P5 Exhibition SMA, hingga penampilan band sekolah. Sekolah menawarkan promo Special Early Bird bagi pendaftar awal.
CEO SoliDEO, Dra. Khoe Ribka, menegaskan, “Kami tidak hanya menyiapkan anak cerdas secara akademis, tapi juga membentuk mereka menjadi pribadi yang beriman, tangguh, dan siap berdampak di dunia global.”
Dengan rekam jejak 30 tahun, SoliDEO meneguhkan diri sebagai pionir pendidikan holistik di Indonesia—menjadi mitra orang tua dalam mempersiapkan generasi masa depan yang utuh, kompeten, dan berintegritas.
**Benksu
