Gunungkidul (Uritanet) :
Suasana hangat dan penuh semangat terasa kental di Balai Padukuhan Trimulyo, Kalurahan Kepek, Wonosari. Di tengah denyut kehidupan desa yang terus bergerak, GKR Hemas—Wakil Ketua DPD RI—hadir dalam kegiatan Sapa Aruh Masyarakat Kabupaten Gunungkidul, Kamis (24/7), membawa pesan kuat tentang pemberdayaan komunitas desa yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat: dari penguatan UMKM, penanganan stunting, hingga pemanfaatan energi terbarukan.
“Kepek adalah contoh hidup bagaimana desa bisa jadi pusat inovasi dan ketahanan masyarakat jika diberi ruang untuk tumbuh. Di sinilah peran kebijakan hadir: bukan sebagai beban, tapi sebagai dorongan,” ujar GKR Hemas penuh semangat.

Biogas dari Tahu: Desa Kepek Pelopor Energi Bersih
Kunjungan GKR Hemas diawali dengan observasi lapangan ke Sentra Industri Tahu Kalurahan Kepek, di mana warga dengan semangat gotong royong berhasil membangun bio digester—alat pengubah limbah tahu menjadi energi biogas. Inovasi ini menjadi bukti bahwa energi ramah lingkungan bukan milik kota saja, tetapi bisa berakar dari desa.
“Ini lebih dari sekadar energi, ini adalah bentuk kemandirian. Tapi jangan berhenti di produksi saja. Perlu didorong juga branding, inovasi produk, dan hilirisasi agar UMKM lokal bisa naik kelas,” kata GKR Hemas dalam dialog hangat bersama para pengrajin.
Masih di Trimulyo, GKR Hemas memimpin dialog aspiratif dengan masyarakat, kader Posyandu, pelaku UMKM, hingga organisasi perangkat daerah. Dalam perbincangan yang cair dan lugas, ia menyampaikan bahwa stunting bukan persoalan gizi semata, melainkan tantangan sosial yang membutuhkan solusi berbasis komunitas dan lokalitas.
“Gunungkidul punya segalanya—alam yang kaya dan semangat gotong royong yang kuat. Kalau potensi lokal dioptimalkan, stunting bisa kita tekan bersama,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar sektor. “Pembangunan desa tak bisa dijalankan dengan kacamata sempit. Harus lintas sektor, lintas kepentingan, tapi satu tujuan: masyarakat yang sehat dan berdaya.”
UMKM sebagai Motor Perubahan
GKR Hemas menyerap langsung aspirasi dari pelaku UMKM yang masih menghadapi tantangan dalam distribusi, inovasi, dan akses pasar. Ia mendorong pemerintah daerah hingga pusat untuk menyediakan ruang tumbuh yang konkret.
“UMKM pangan sehat bisa menjadi solusi nyata atasi stunting. Tapi butuh pendampingan, akses, dan jejaring yang kuat,” ucapnya, sembari mengajak seluruh pihak untuk membuat desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Kegiatan ini tak sekadar kunjungan seremonial. Ini adalah upaya nyata agar kebijakan pusat terhubung langsung dengan nadi kehidupan desa. Dari Kepek, GKR Hemas menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan bersama.
“Desa adalah jantung Indonesia. Jika ia kuat, maka Indonesia akan tegak. Mari terus jaga semangat gotong royong untuk mewujudkan desa yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.”
Karena masa depan Indonesia, dibangun dari desa-desa yang berani berubah.
)***Tjoek / Foto Istimewa

