Railfans Tak Sekadar Hobi: Komunitas Java Train Turun Tangan Edukasi Keselamatan di Perlintasan Cilebut

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Cilebut, 20 Juli 2025 – Di balik deru lokomotif yang membelah rel di kawasan penyangga Ibu Kota, sekelompok anak muda berbaju seragam komunitas tampak sibuk berdiri di sisi perlintasan sebidang JPL 26N, tepatnya di Jalan Masjid Nurul Hidayah, antara Stasiun Bojonggede dan Stasiun Cilebut. Bukan untuk menonton kereta lewat atau sekadar memotret lokomotif favorit mereka, melainkan untuk menyuarakan misi keselamatan yang kini menjadi bagian dari gaya hidup baru para railfans.

Komunitas Java Train, salah satu komunitas pecinta kereta api aktif di Jabodetabek, kembali menunjukkan bahwa kecintaan terhadap dunia perkeretaapian bisa melampaui batas hobi. Bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta, mereka terjun langsung dalam kegiatan sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api kepada pengguna jalan, khususnya di titik-titik rawan seperti perlintasan sebidang yang padat kendaraan.

“Kami ingin membuktikan bahwa railfans bukan hanya penggemar yang berdiri di tepi rel, tapi juga bagian dari solusi atas tantangan keselamatan,” ujar salah satu anggota Java Train di sela-sela kegiatan.

Melalui pembagian leaflet edukatif, imbauan langsung kepada pengendara, hingga pembagian souvenir, komunitas ini membantu menyebarkan pesan penting: jangan pernah menerobos palang perlintasan, dan selalu prioritaskan kereta api sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 114.

Menurut Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, kolaborasi dengan komunitas seperti Java Train memiliki dampak sosial yang tinggi.

“Anak-anak muda ini punya semangat, punya jaringan, dan yang paling penting mereka otentik. Pesan mereka bisa sampai lebih dalam ke masyarakat,” kata Ixfan.

Ia menambahkan, KAI ingin memperluas pendekatan edukatif dengan menjangkau komunitas di luar institusi formal. Railfans, sebagai pihak yang sudah punya kecintaan terhadap kereta api, adalah mitra strategis untuk membentuk budaya keselamatan dari akar rumput.

Perlintasan JPL 26N dipilih karena karakteristiknya yang rawan — terletak di kawasan padat, minim petugas, dan kerap menjadi lokasi pelanggaran lalu lintas. Dalam kegiatan kali ini, para relawan dari Java Train juga didampingi oleh petugas Polsuska dan perwakilan dari Stasiun Cilebut, menjadikan gerakan ini sebagai contoh nyata kolaborasi multi-pihak dalam menjaga nyawa dan keselamatan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan berkelanjutan KAI dalam menciptakan ekosistem transportasi publik yang ramah keselamatan dan berkelanjutan. KAI berharap akan semakin banyak komunitas terlibat, terutama dari generasi muda, agar pesan keselamatan ini menjadi budaya yang hidup dalam keseharian masyarakat.

Railfans bukan sekadar memotret kereta. Mereka kini turut merawat perjalanan dan keselamatan bersama.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *