Jakarta (Uritanet) :
Nursing First Aid Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (NuFA FIK UI) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat melalui kegiatan Turun Sosial (TURSOS) yang diselenggarakan di Kampung Lio, Depok selama tiga hari berturut-turut pada 11-13 Juli 2025. Mengusung tema “Kenali, Peduli Demensia”, kegiatan ini menyasar lansia sebagai upaya promotif dan preventif terhadap risiko demensia.
Selain berfokus pada lansia, kegiatan ini juga memberdayakan para pendamping lansia agar mampu memberikan respon yang tepat dan penuh empati dalam menghadapi perubahan perilaku maupun kondisi kognitif yang dialami oleh lansia dengan demensia.

Kenapa harus melakukan penyuluhan demensia? Demensia merupakan gangguan penurunan kemampuan intelektual yang dapat menghambat aktivitas sosial dan pekerjaan, terutama pada lansia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Para lansia ini berisiko mengalami demensia.
Tingginya angka tersebut menjadikan edukasi kepada lansia dan keluarganya sangat penting untuk meningkatkan pemahaman, mendukung perawatan yang tepat, kemandirian, kesejahteraan serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi lansia.

Ketua pelaksana TURSOS, Fitroh Tol Muttaqin, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas memberikan penyuluhan, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi dan penguatan hubungan antara mahasiswa keperawatan dan masyarakat.
“Tujuan diadakannya Turun Sosial ini bukan sekadar memberikan edukasi, tapi juga membangun kedekatan emosional dan kepercayaan dengan warga. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kita semua,” ungkap Fitroh dalam keterangannya, Jumat (11/07/25).
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan, Ns. Murdiansyah dari UPTD Puskesmas Pancoran Mas sebagai perwakilan dari fasilitas kesehatan wilayah setempat yang mendukung kelancaran acara.

Kehadiran pihak puskesmas memperkuat kolaborasi antara akademisi dan institusi layanan primer dalam mendukung kesehatan komunitas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp., M.N., selaku Ketua Departemen Keperawatan Komunitas FIK UI, yang turut mendukung terselenggaranya TURSOS dan mendorong keberlanjutan kegiatan edukatif berbasis komunitas seperti ini.
Sebagai bagian dari agenda, para lansia menjalani pemeriksaan dan konsultasi kesehatan oleh sejumlah volunteer dari ILUNI FIK UI sebelum mengikuti sesi edukasi.
Sesi ini disambut antusias oleh peserta, yang tetap aktif dan bersemangat mengikuti rangkaian acara, termasuk saat ice breaking dan sesi tanya jawab berlangsung.

Dalam pemaparannya, Prof. Dra. Junaiti Sahar, S.Kp., M.App.Sc. sebagai narasumber sekaligus pakar keperawatan lansia, menyampaikan materi secara interaktif mengenai tanda-tanda awal demensia, penyebabnya, serta strategi pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan lansia untuk meningkatkan serta mengasah kemampuan berpikir lansia.
Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif.
Pelatihan dasar penanganan demensia untuk keluarga disampaikan oleh Ns. Dewi Srimauli, S.Kep., M.Kep, selaku narasumber pada hari kedua. “Kegiatan hari ini sangat seru dan bermanfaat. Bagi saya yang termasuk lansia, kegiatan ini membantu saya untuk bisa berusaha mencegah demensia walau saya sudah mengalami beberapa tanda-tandanya.” ujar Ibu Martini.

Ibu Imas, yang juga menjadi peserta menambahkan bahwa sesi yang paling menyenangkan menurutnya ialah sesi post-test dan sesi ice-breaking.
Kegiatan TURSOS ini menunjukkan peran nyata NuFA FIK UI dalam memperkuat pemahaman kesehatan masyarakat, khususnya pada isu-isu yang rentan dialami oleh lansia seperti demensia.
Melalui pendekatan edukatif dan pelayanan langsung, TURSOS menjadi langkah konkret dalam mendukung kesehatan lansia secara berkelanjutan.
)***Tim Nursing First Aid Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia – Nafa FIK UI / Foto Istimewa

