Momen Qurban, Momen Harapan Bang Juaini Bersama Madrasah Sa’adatuddarain

Jakarta (Uritanet) :

Idul Adha bukan sekadar hari raya. Ia menjadi pengingat, bahwa berbagi dan berkurban bukan hanya tentang daging, tapi juga tentang cinta, pendidikan, dan masa depan.

Bang Juaini—sapaan akrab Ir. Juaini Yusuf, MM—menghadirkan semangat itu melalui dua hal: menyembelih hewan qurban, dan menyalakan harapan pendidikan lewat madrasah warisan keluarganya.

Suasana hikmat penuh syukur menyelimuti Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Seekor sapi dan dua ekor kambing disembelih di kediaman Bang Juaini, dan langsung dibagikan kepada warga.

Ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi bentuk kepedulian nyata dari sosok yang kini menjabat Wakil Wali Kota Jakarta Utara sekaligus Ketua Umum Forum Lintas Ormas (FLO) DKI Jakarta.

“Alhamdulillah, tahun ini bisa berbagi lagi,” ujarnya penuh syukur.

Madrasah Warisan yang Menghidupkan Harapan

Tak berhenti di rumahnya, prosesi qurban juga dilaksanakan di Madrasah Sa’adatuddarain, sebuah lembaga pendidikan yang penuh sejarah dan makna. Didirikan oleh ayahandanya, KH. Yusuf Hamdani, sejak tahun 1960.

Lantaran, madrasah ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketimpangan akses pendidikan, khususnya bagi keluarga dari kalangan menengah ke bawah.

Baca Juga :  Stasiun Bekasi Jadi Simbol Transportasi Modern: Integrasi LRT hingga Teknologi Face Recognition

Di Madrasah Sa’adatundarain sebanyak tujuh kambing dan lima sapi dikurbankan. Menjadi saksi semangat sosial yang tertanam dalam darah Bang Juaini.

Madrasah ini kini menampung sekitar 2.000 siswa dengan dukungan lebih dari 200 tenaga pengajar, serta alumni yang tersebar di kampus-kampus ternama dalam dan luar negeri.

“Kami tidak cari untung. Kami ingin anak-anak ini diselamatkan dari pergaulan yang negatif,” tegasnya.

Sejuknya Suasana, Hadirnya Icha Yang

Keistimewaan momen qurban tahun ini bertambah dengan hadirnya penyanyi muda, Icha Yang. Ia ikut memeriahkan acara dan menyampaikan harapan untuk bisa berqurban sendiri tahun depan.

“Senang bisa ikut berbagi. Semoga tahun depan bisa ikut qurban juga,” ucap Icha penuh semangat.

Pendidikan Adalah Qurban Sejati

Lebih jauh, bagi Bang Juaini, madrasah bukan sekadar bangunan atau rutinitas belajar. Ia adalah amanah. Sebuah warisan spiritual dan intelektual dari orang tua yang harus dijaga dan terus dikembangkan.

Baca Juga :  Dukung Event Lari Internasional, KAI Tunjukkan Kelincahan Transportasi Publik Jakarta

Meskipun infrastruktur masih perlu banyak pembenahan, semangat untuk memberikan pendidikan terbaik tetap menyala. Terbukti lulusan madrasah ini ada yang mendapatkan beasiswa ke Jerman, dan diajar oleh guru-guru jebolan Gontor, Mesir, hingga universitas ternama di Indonesia.

Idul Adha 1446 H kali ini menjadi cermin dari sosok pemimpin yang membumi. Bang Juaini tidak hanya hadir sebagai pejabat, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat yang mendengar, bergerak, dan peduli.

“Yang penting niatnya lillahi ta’ala,” ucapnya mantap.

Lewat semangat qurban dan pendidikan, ia menanam benih masa depan yang lebih baik. Mengingatkan kita bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang melanjutkan nilai luhur dan membangun generasi yang berakhlak.

Dari Qurban ke Generasi Emas

Perjalanan perjuangan Bang Juaini hingga di Idul Adha tahun ini menunjukkan bahwa satu tindakan sederhana—berbagi hewan qurban—bisa menjadi awal dari perubahan besar. Terutama ketika dilandasi oleh cinta, keikhlasan, dan komitmen terhadap pendidikan.

Semoga semakin banyak pemimpin yang melihat pendidikan sebagai ladang qurban yang tak pernah kering.

Karena sejatinya, generasi yang kuat bukan hanya soal ilmu, tapi tentang akhlak dan cinta terhadap sesama.

)**Tjoek

 

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *