Paroki Pasar Minggu Tampilkan Ecobrick di Pameran KAJ: Aksi Nyata Rawat Bumi, Rawat Kemanusiaan

Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menggelar pameran dan talkshow bertajuk “Lingkungan Hidup yang Manusiawi, Berpihak pada yang Lemah dan Miskin”.

Uritanet – Jakarta, 7 Juni 2025.   Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menggelar pameran dan talkshow bertajuk “Lingkungan Hidup yang Manusiawi, Berpihak pada yang Lemah dan Miskin”. Kegiatan ini menjadi ruang bersama bagi paroki-paroki untuk menampilkan inisiatif nyata dalam pertobatan ekologis dan kepedulian terhadap bumi.

Tim Paroki Keluarga Kudus Ps Minggu

Paroki Pasar Minggu menjadi salah satu dari 14 paroki terpilih yang berkesempatan ambil bagian dalam pameran tahun ini. Momentum ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan berbagai aksi ramah lingkungan yang telah dijalankan di tingkat paroki, sekaligus mengedukasi umat tentang makna pertobatan ekologis yakni perubahan sikap dan tindakan demi keberlanjutan lingkungan hidup.

“Kami ingin mempromosikan kegiatan pertobatan ekologis yang sudah dilakukan di Paroki Pasar Minggu, sekaligus mengajak umat lebih memahami bahwa pertobatan ekologis bisa dimulai dari rumah, bahkan diterapkan di bidang industri,” ujar Clementin Puji Utami, salah satu peserta dari Paroki Pasar Minggu.

Rm Agustinus Heri Wibowo, Pr

Baca Juga :  Hadapi Resesi Global Genjot Produktivitas Komoditi Lokal

Salah satu program yang menarik perhatian pengunjung adalah ecobrick botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik bersih dan kering. Hasil ecobrick ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar furnitur atau elemen bangunan alternatif yang ramah lingkungan.

“Ecobrick ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Banyak pengunjung yang tertarik karena ingin tahu apa itu ecobrick dan bagaimana cara membuatnya,” jelas Clem.

Ia pun menjelaskan bahwa ecobrick dibuat dengan memasukkan potongan sampah plastik ke dalam botol air mineral hingga padat. Untuk memastikan kualitas, digunakan rumus sederhana: 0,3 dikali volume botol AMDK.

“Kepadatan ini penting agar ecobrick kuat dan layak digunakan dalam berbagai keperluan,” tambahnya.

Selain memperkenalkan ecobrick, pameran ini juga menjadi ajang refleksi atas pentingnya menjaga alam sebagai bagian dari menjaga martabat manusia. Romo Agustinus  Heri Wibowo, Pr dalam pernyataannya menekankan bahwa gerakan lingkungan bukan hanya urusan ekologis semata, tetapi juga soal kemanusiaan.

Baca Juga :  Pemerintah dan Pertamina Harus Jamin Akses BBM Masyarakat Desa

“Merawat lingkungan berarti merawat kemanusiaan. Jika lingkungan rusak, maka kemanusiaan juga rusak,” tegas Romo Heri.

Menurutnya, gerakan peduli lingkungan adalah gerakan jangka panjang yang harus dikerjakan secara bersama-sama dan konsisten. Ia meyakini, bentuk kegiatannya bisa berubah tiap tahun, namun esensinya tetap sama: demi masa depan yang lebih manusiawi.

Rm Agustinus Heri Wibowo, Pr

Sejak menjabat sebagai ketua pada 2016, Romo Heri menyaksikan perkembangan positif dari gerakan ini, meskipun tidak selalu terlihat dalam skala besar.

“Perlahan tapi pasti, gerakan ekologis ini semakin kuat,” ungkap Romo Heri.

Melalui partisipasi di pameran ini, Paroki Pasar Minggu ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk memulai aksi kecil dari rumah seperti membuat ecobrick yang bila dilakukan bersama, bisa membawa perubahan besar. Gerakan ini menjadi panggilan bagi seluruh umat, komunitas, hingga institusi, untuk bersama menjaga bumi sebagai rumah bersama seluruh ciptaan.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *