Diplomasi Wastra Lewat Panggung Fashion: Eni Joe Gaungkan Endek Bali di Sunset Gala The Meru Sanur

Eni Joe kembali membuktikan bahwa kain tradisional bukan hanya warisan budaya tapi juga bahasa diplomasi kreatif

Uritanet – Sanur Bali, Juni 2025  Di bawah langit jingga senja Bali, seorang perempuan tampil anggun di atas panggung, tidak hanya membawa koleksi busana, tapi juga semangat untuk menjaga identitas budaya bangsa. Dialah Eni Joe, desainer Indonesia yang telah lama dikenal karena kecintaannya pada wastra Nusantara. Lewat gelaran bertajuk “Sunset Gala in Bali: Serenade of The Sun” yang berlangsung di The Meru Sanur pada 15 Februari 2025, Eni kembali membuktikan bahwa kain tradisional bukan hanya warisan budaya tapi juga bahasa diplomasi kreatif yang bisa berbicara hingga ke ranah internasional.

Diselenggarakan dalam nuansa intimate dan elegan, acara ini menghadirkan Afternoon Tea & Canapés, Trunk Show eksklusif oleh Eni Joe, hingga sesi Sip & Play with Baliwein. Disokong oleh Ed Brea, General Manager The Meru Sanur dan dukungan media dari HighEnd Magazine, panggung ini menjadi etalase bagi pesona Endek Bali yang dikemas Eni dalam desain modern bernapas global, tanpa meninggalkan akar tradisinya.

Baca Juga :  Kadis Kominfo Jatim Pastikan Kawal Pembagian Set Top Box Gratis

Eni Jor, desainer Indonesia

“Saya ingin Endek Bali dikenal bukan hanya sebagai kain khas daerah, tapi sebagai simbol kemewahan yang tetap membumi,” ungkap Eni Joe. Menurutnya, keindahan Endek Bali dapat berbicara sendiri saat diberi sentuhan artistik yang tepat—terlihat glamor, namun tetap nyaman dikenakan dalam berbagai suasana, dari santai hingga formal.

Koleksi yang dihadirkan Eni kali ini mengusung tema “Sunset Gala Reverie”, serangkaian busana yang menggambarkan transformasi kain Endek menjadi siluet-siluet lembut dan elegan, layaknya bayangan matahari terbenam yang menyentuh pantai-pantai Bali. Eni menekankan bahwa setiap detail dalam karyanya membawa pesan: bahwa Indonesia kaya akan warisan budaya yang patut dijaga, dikembangkan, dan dipromosikan ke dunia.

Baca Juga :  Denny Frust Tour Album “It’s Alright” … Menembus “Beijing and Shanghai’ Cina … Thx u Brother 

Dalam konteks ini, karya Eni tidak hanya berdimensi estetika, tetapi juga membawa misi besar: melestarikan wastra sebagai identitas bangsa di panggung global. Tak heran, ia konsisten menampilkan kain-kain lokal seperti Tenun, Batik, hingga Songket dalam setiap pagelaran baik di dalam maupun luar negeri.

Penampilan Eni Joe di The Meru Sanur juga menjadi pemanasan menjelang partisipasinya di Indonesia Fashion Week 2025, di mana ia akan kembali mengangkat Endek Bali sebagai ikon koleksinya.

“Kain ini bukan hanya indah, tapi juga membawa napas sejarah, nilai, dan kearifan lokal yang ingin saya sampaikan kepada generasi mendatang,” tuturnya penuh semangat.

Melalui fashion, Eni Joe membuktikan bahwa diplomasi budaya tak selalu harus dilakukan lewat forum formal—kadang cukup dengan sehelai kain, seutas benang, dan kepekaan akan akar budaya.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *