Jakarta (Uritanet) :
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) kembali menunjukkan perannya dalam diplomasi antarwilayah dengan menerima kunjungan kehormatan dari Delegasi Pemerintah Provinsi Tomsk, Federasi Rusia. Pertemuan penting yang berlangsung pada Senin, 14 April 2025, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Tomsk, Vladimir Mazur, dan disambut oleh jajaran pimpinan serta anggota DPD RI.
Kunjungan ini menjadi momen krusial dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia, terutama dalam konteks keanggotaan Indonesia di BRICS dan upaya mengembangkan kerja sama antarprovinsi. Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, secara tegas menyatakan komitmen lembaganya dalam menjalin kolaborasi strategis dengan Tomsk, seiring dengan potensi besar yang dimiliki kedua pihak.
Tomsk Mitra Potensial Energi, Teknologi, dan Pendidikan
Dalam sambutannya, Gubernur Vladimir Mazur menekankan pentingnya Indonesia sebagai mitra strategis. Ia menggarisbawahi kekayaan alam Tomsk—termasuk cadangan minyak, gas, bijih besi, dan kayu—yang menjadikannya sebagai pusat industri energi dan pemrosesan logam di Rusia. Selain itu, Tomsk dikenal sebagai pusat teknologi dan pendidikan dengan lebih dari 70 ribu mahasiswa dan ilmuwan aktif, termasuk 60 mahasiswa asal Indonesia.
Mazur juga menyampaikan potensi kerja sama di bidang riset dan pengembangan, terutama melalui kerja sama universitas. Saat ini, Tomsk Polytechnic University telah menjalin kemitraan dengan ITS Surabaya dan menerima pelajar Indonesia di bidang fisika dan nuklir. Kolaborasi ini dinilai dapat diperluas ke berbagai sektor lain, termasuk bioteknologi dan pengelolaan limbah.
Menanggapi paparan Mazur, para pimpinan dan anggota DPD RI menyambut baik wacana pembentukan skema *sister province*. Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyebutkan bahwa Yogyakarta siap menjadi mitra potensial, mengingat kekuatan sumber daya manusianya. Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI Badikenita Putri Sitepu menawarkan Sumatera Utara sebagai kandidat karena kekayaan material industri dan kawasan ekonominya.
Wakil Ketua BKSP, Darmansyah Husein, turut mengusulkan Bangka Belitung sebagai mitra Tomsk. Ia menyoroti peluang besar dalam pengembangan mineral tanah jarang dan energi nuklir, sejalan dengan pembahasan RUU hilirisasi di Komite II DPD RI.
Memperkuat Peran DPD RI dalam Diplomasi Global
Ketua DPD RI menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa kerja sama antarwilayah merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam memperkuat posisi di forum global seperti BRICS. Ia mendorong agar inisiatif yang telah dibahas dapat segera direalisasikan melalui komunikasi langsung antarinstansi, tanpa perlu menunggu persetujuan formal dari pimpinan DPD RI.
Tak hanya itu, Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Veronica Novoseltseva, mengundang Ketua DPD RI untuk menyampaikan pidato di Senat Rusia, sebagai bentuk penghargaan atas inisiatif diplomasi daerah yang progresif.
Pertemuan antara DPD RI dan Delegasi Tomsk mencerminkan semangat kolaborasi yang konstruktif. Melalui pendekatan kerja sama antarwilayah, Indonesia menunjukkan peran aktif dalam membangun hubungan bilateral yang konkret dan saling menguntungkan. Ke depan, DPD RI diharapkan terus menjadi fasilitator utama dalam membangun kemitraan strategis lintas negara, sekaligus membawa manfaat nyata bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
)**Tjoek