Sultan B Najamuddin : Pancasila Mengusung Misi Perdamaian dan Keadilan Universal

Jakarta (Uritanet) :

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamuddin, menegaskan bahwa ajaran dan nilai-nilai Pancasila memiliki misi universal dalam mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kemakmuran kolektif bagi umat manusia.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam perayaan World Interfaith Harmony Week (WIHW) dan International Day for Human Fraternity (IDHF) yang diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Indonesia di Gedung Nusantara 5 MPR Senayan Jakarta, Minggu (09/02).

Pancasila sebagai Fondasi Perdamaian dan Gotong Royong

Dalam sambutannya, Sultan B Najamuddin menekankan bahwa Pancasila mengandung nilai toleransi dan gotong royong sebagai fondasi utama dalam kehidupan berbangsa. Menurutnya, tanpa kedua nilai tersebut, makna Pancasila akan pudar.

“Pancasila membawa misi perdamaian dan kemakmuran universal, di mana toleransi dan gotong royong menjadi fondasi utama dalam kehidupan berbangsa. Tanpa toleransi dan kolaborasi, nilai-nilai Pancasila akan kehilangan maknanya,” ujar Sultan dalam sambutan tertulisnya.

Baca Juga :  Penting Peran Tata Kelola Data dan Informasi Menjamin Kelancaran, Kepercayaan Publik Terhadap Proses Demokrasi

Lebih lanjut, mantan aktivis KNPI ini mengungkapkan bahwa perayaan WIHW dan IDHF mencerminkan semangat persaudaraan kemanusiaan, sebagaimana yang diusung oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed El-Teyeb.

Dalam kesempatan tersebut, Sultan menyoroti masih banyaknya kasus diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan etnis di berbagai belahan dunia. Menurutnya, konflik semacam ini mengancam perdamaian global dan kehidupan yang lebih harmonis.

Sebagai bagian dari perayaan, para peserta juga mendengarkan pesan perdamaian dari Paus Fransiskus dan Grand Syaikh Al-Azhar Al-Sharif melalui video. Selain itu, para pemuka agama dari berbagai majelis di Indonesia turut berdoa bersama demi dunia yang lebih damai.

Indonesia: Negara Bangsa yang Menjunjung Kemanusiaan

Sultan menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, negara ini bukan negara Islam, melainkan negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

Baca Juga :  Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 Haramkan dan Boikot Produk Israel berserta Afiliasi Bisnisnya di Indonesia

“Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki pandangan hidup dan ideologi negara yang khas, yaitu **Pancasila**. Sebuah konsensus kebangsaan yang berisikan prinsip-prinsip **ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa para pemuka agama memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas sosial, terutama di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, bencana alam, dan perubahan iklim.

“Para tokoh agama merupakan teladan dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan dan menjaga keseimbangan lingkungan,” tegas Sultan.

Di tengah kondisi geopolitik dunia yang masih didominasi oleh konflik bersenjata dan eksploitasi ekonomi, Sultan menegaskan bahwa dunia membutuhkan pegangan moral yang lebih moderat.

“Perdamaian, keadilan, dan kemakmuran hanya dapat terwujud jika setiap negara mampu mengedepankan sikap toleran dan berkolaborasi,” pungkasnya.

Dengan pesan tersebut, Sultan B Najamuddin mengajak semua pihak untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, demi mewujudkan dunia yang lebih damai dan sejahtera.

)**Nawasanga

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *