Uritanet – Jakarta, 4 Februari 2025 Dalam upaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta melakukan audiensi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Selasa (4/2). Kunjungan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam mitigasi cuaca serta potensi bencana yang dapat memengaruhi operasional kereta api.
Executive Vice President (EVP) Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, bersama jajaran manajemen diterima langsung oleh Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Fenomena Cuaca Khusus BMKG, Miming Saepudin, di ruang Meteorological Early Warning System (MEWS). Dalam pertemuan ini, Yuskal menekankan pentingnya kerja sama yang erat antara KAI dan BMKG guna memastikan kelancaran perjalanan kereta api di wilayah Daop 1 Jakarta yang memiliki cakupan luas dan kompleksitas tinggi.
“Daop 1 Jakarta memiliki wilayah operasi yang luas, mencakup 30.199.818 meter persegi, jalur sepanjang 893.019 kilometer, serta 109 stasiun yang tersebar di tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Selain itu, kami mengoperasikan 73 perjalanan KA jarak jauh, 1.141 perjalanan KRL, 11 perjalanan KA barang, serta 25 perjalanan KA lokal. Dengan kondisi ini, mitigasi cuaca menjadi aspek krusial dalam menjaga keselamatan perjalanan,” jelas Yuskal.
Dalam pertemuan tersebut, BMKG memperkenalkan aplikasi Digital Weather for Traffic (DWT), sebuah sistem pemantauan cuaca yang dirancang khusus untuk jalur kereta api di seluruh Pulau Jawa. Aplikasi ini memungkinkan PT KAI Daop 1 hingga Daop 9 untuk mengakses informasi cuaca secara cepat dan akurat, sehingga langkah mitigasi dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Miming Saepudin menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT KAI Daop 1 Jakarta dalam memperkuat koordinasi dengan BMKG. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan operasional kereta api, terutama dalam menghadapi potensi gangguan cuaca ekstrem dan bencana alam seperti gempa bumi.
“Kami sangat mengapresiasi langkah KAI Daop 1 Jakarta dalam membangun komunikasi yang lebih intensif dengan BMKG. Dengan adanya pertukaran informasi yang lebih cepat dan sistematis, kami berharap upaya mitigasi dapat dilakukan lebih optimal demi keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Miming.
Menutup pertemuan, Yuskal menyampaikan harapannya agar kerja sama ini semakin erat dan berkelanjutan.
“Dengan dukungan teknologi dan koordinasi yang baik antara KAI dan BMKG, kami optimistis dapat meningkatkan keamanan perjalanan kereta api serta memastikan layanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pengguna jasa kereta api,” pungkasnya.
**Benksu