Uritanet – Mojokerto, 8 Desember 2024 – Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Pusat Informasi Majapahit dan Candi Brahu, Trowulan, Jawa Timur, Minggu (8/12). Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya Majapahit sebagai bagian dari amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.
“Pusat Informasi Majapahit ini adalah zona inti di mana kita bisa melihat prasasti, arca, dan peninggalan lain dari era Majapahit. Pusaka ini harus dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan sesuai amanat undang-undang,” ujar Fadli Zon.
Usulan Kawasan Trowulan sebagai Warisan Dunia
Dalam kunjungannya, Fadli Zon menyoroti potensi kawasan Trowulan untuk diusulkan sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) oleh UNESCO. Ia menjelaskan bahwa proses menuju pengakuan tersebut membutuhkan kajian mendalam dan ekskavasi berkelanjutan. Salah satu fokusnya adalah Candi Brahu, candi kuno dari abad ke-10 yang telah mengalami renovasi pada 1920-an dan 1990-1993.
“Candi Brahu dikenal sebagai candi tertua di kawasan ini. Namun, areanya masih terbatas pada satu hektar. Kami berencana melakukan pembebasan lahan agar kawasan ini bisa digunakan untuk seni budaya, kuliner, dan pariwisata,” ungkapnya.
Pentingnya Literasi dan Teknologi Digital
Menteri Fadli Zon juga menekankan penguatan literasi budaya di kalangan generasi muda. Ia menggarisbawahi pentingnya edukasi berbasis teknologi digital untuk meningkatkan daya tarik situs budaya. “Dengan visualisasi digital, generasi muda dapat memahami dan mengapresiasi budaya bangsa lebih mudah. Situs ini juga dapat menjadi benteng pertahanan budaya dari pengaruh luar,” katanya.
Situs Budaya sebagai Pusat Pembelajaran
Fadli Zon menekankan bahwa situs-situs budaya seperti Candi Brahu harus menjadi pusat pembelajaran dan apresiasi budaya. “Warisan budaya ini harus hidup dan dinamis dengan informasi lengkap berdasarkan hasil kajian dan riset,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menjaga dan memanfaatkan kekayaan budaya Majapahit.
“Majapahit adalah identitas bangsa kita. Mari terus hidupkan warisan ini agar generasi muda semakin mencintai budaya Indonesia,” pungkasnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari revitalisasi warisan budaya Majapahit agar tetap relevan bagi generasi mendatang.
**Benksu