Uritanet, Jakarta –
Bersama BKKBN berkomitmen untuk membangun keluarga yang berkualitas dan fokus menuntaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di Indonesia khususnya di Jakarta, demikian kesimpulan dari pembahasan dalam Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi DK Jakarta, bertempat di Centro Futsal, Kel. Kalideres : Kec. Kalideres, Kota. Adm. Jakarta Barat (8/9).
Turut hadir dalam Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi DKJakarta, yakni Dian Istiqomah, S.Kep Anggota Komisi IX DPR RI; Dr. Faharuddin S.ST., MSi Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Pusat; dan Ir.Lilis Osyah Suwandi, MM Ketua Subkelompok Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber KB DPPAPP Prov. DKI.
“Jadi kita harus berusaha bebas dari stunting. Angka Stunting tidak akan turun ketika pola pikir masyarakatnya belum berubah. Untuk mengatasinya, perlu ada kerjasama dari semua pihak seperti melalui Kader PKK, Kelompok Bina Keluarga Balita dan Remaja,” tegas Dian Istiqomah, S.Kep Anggota Komisi IX DPR RI.
Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang Stunting dan bagaimana cara pencegahannya. Sekaligus guna mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dimasa yang akan datang.
“Pemerintah bersama DPR RI dan masyarakat terus berupaya menurunkan angka Stunting yang membahayakan kondisi anak akibat kekurangan gizi kronis, melalui kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana,” ujar Dian Istiqomah, S.Kep Anggota Komisi IX DPR RI lagi.
Bahwa angka nasional Stunting di Indonesia masih tinggi berada di angka 20an persen. Untuk mengatasinya, salah satu upaya yang dilakukan adalah pentingnya peran keluarga dalam pencegahan stunting sejak dini. Keluarga dapat memiliki kontribusi yang sangat penting dengan menerapkan praktik dan intervensi terbaik sedini mungkin.
Disamping terus memperhatikan asupan gizi yang seimbang. Dimana pemberian ASI dan protein yang cukup dapat mengatasi Stunting. Juga dengan perencanaan melalui alat kontrasepsi agar kehamilannya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu banyak sehingga si ibu dapat memberikan perhatian optimal kepada anak – anaknya.
Selain kepada masyarakat turut dihimbau untuk menghindari 4 T yaitu Terlalu muda untuk melahirkan, Terlalu tua untuk melahirkan, Terlalu dekat jarak melahirkan dan Terlalu sering melahirkan. Mengingat resiko saat melahirkan sangat tinggi.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Mitra Kerja Anggota Komisi IX DPR RI, Dian Istiqomah, S.Kep, kembali menegaskan bahwa pihaknya bersama BKKBN terus mensosialisasikan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, khususnya sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sampai dengan usia dua tahun.
BKKBN memang keren, semua diurusin, mulai sejak masa konsepsi, hingga masa tua. Ini harus kita apresiasi, pungkas Dian Istiqomah.
“Untuk para orang tua, harus terus memantau tumbuh kembang anaknya, jangan canggung untuk menanyakan hal hal yang selama ini dianggap tabu, karena hal tersebut penting untuk tumbuh kembang anak anak kita, untuk mewujudkan generasi yang berkualitas dalam menghadapi Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
)**Nawasanga