Penting Perencanaan Generasi Muda Sebelum Memutuskan Menikah

Uritanet, Sleman Yogyakarta –

Anggota DPR RI Komisi IX Dian Istiqomah, S.Kep, menekankan pentingnya perencanaan bagi generasi muda sebelum memutuskan untuk menikah. Demikian hal tersebut terungkap saat berlangsungnya Kegiatan Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja bertempat di Poltekes Kemenkes Yogyakarta, Banyuraden, Gamping, Sleman (27/6).

Kegiatan Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja ini menghadirkan narasumber selain Anggota DPR RI Komisi IX Dian Istiqomah, S.Kep, hadir pula Sunarto, SE., MM selaku Kepala Biro Keuangan dan BMN BKKBN DIY, Rohdhiana Sumariati, S.Sos., MSc, selaku PJ Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN DIY, dan Dra. Dwi Wiharyanti, MSi Kabid P2KB Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman.

Disamping turut hadir pula Dr. Yuni Kusmiyati, SST., MPH sebagai Plh. Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Ketua Timja Huba Advokasi dan Kehumasan Perwakilan BKKBN DIY, serta Dosen dan Mahasiswa dari Jurusan Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Teknologi Laboratorium Medis dan Kesehatan Gigi sejumlah 200 orang.

Sedangkan Sunarto, SE., MM Kepala Biro Keuangan dan BMN BKKBN DIY lebih memaparkan akan bahaya stunting dan bagaimana mencegah generasi stunting. Yakni dengan pentingnya cek kesehatan sebelum menikah meliputi cek hb, status gizi sehingga tidak berisiko ketika mendapatkan keturunan. Dengan kata lain, lebih kepada upaya memfokuskan pada pengkondisian atau kesiapan diri sendiri supaya dalam keadaan sehat.

Baca Juga :  Suara Betawi Dukung Mas Pram – Bang H.Rano : Di Jelambar Kampung Gusti, Ehh .. Bang Ade Gambar Ade Bukti …yee

Sementara Rohdhiana Sumariati, S.Sos., MSc, selaku PJ Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN DIY, lebih memaparkan pada materi konsep terjadinya stunting dan situasi serta kondisi pada 1000 Hari Pertama kehidupan (HPK) yang penting dalam kehidupan seorang anak tetsebut.

Selanjutnya Dra. Dwi Wiharyanti, MSi selaku Kabid P2KB Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, dengan materi tentang strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sleman, DIY.

Perlu diketahui, bahwa Program Bangga Kencana merupakan rebranding dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat.

Bangga Kencana merupakan singkatan dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yaitu program yang digunakan untuk memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegritas.

Program Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Dan hadirnya BKKBN dan Komisi IX DPR RI dalam kegiatan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Program Bangga Kencana Bersama Mitra lebih kepada upaya untuk menekan angka stunting di Indonesia, termasuk di wilayah DIY.

Bahkan bahaya merokok untuk ibu hamil dan bayi menjadi concern dari penurunan stunting. Pasalnya akibat merokok di dekat ibu hamil dan bayi dapat menyebabkan bayi stunting. Disinilah peran suami dalam mendampingi istri yang sedang hamil sangat penting. Bahkan dianjurkan para suami menjaga istri yang sedang hamil agar tidak stress. Karena ibu hamil yang mengalami stress turut berdampak pada tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Baca Juga :  Macan Tidar Masuk Sarang Macan Siliwangi … Ada Apa …

Begitu pula dengan menghindari terjadinya pernikahan dini. Sebab organ reproduksi wanita belum tumbuh secara maksimal, dan berpotensi terjadinya bayi lahir stunting.

“Jadi selain tidak boleh terlalu muda, tidak boleh terlalu tua juga, di atas 35 tahun. Terlalu sering juga tidak boleh, dan tidak boleh terlalu dekat jaraknya. Itu semua bisa berpotensi bayi lahir stunting,” demikian pungkas Dra. Dwi Wiharyanti, MSi selaku Kabid P2KB Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman.

Sebagai catatan, bahwa Program penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman, DIY, berkoordinasi dengan berbagai stakeholder, termasuk pendamping keluarga. Sehingga diharapkan program penurunan stunting bisa tepat sasaran. Dan upaya menekan angka stunting menjadi salah satu upaya untuk menciptakan keluarga berkualitas.

Sosialisasi dan KIE ini menjadi ketugasan kami. Bagaimana bisa mencegah stunting kalau masyarakat tidak tahu apa itu stunting dan cara mencegahnya. Sehingga dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami stunting dan menyebarluaskan informasi stunting.

)*** Nawasanga

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *