Ketua DPD RI Bedah Status ‘Jakarta’ dan Poros Maritim Berbasis Industri

Sefdin pun menilai negara akan berdaulat atas public goods, sehingga fiskal ditopang penuh PNBP, bukan tax dan royalti. Lalu juga mengedepankan ekonomi kesejahteraan dan kebersamaan, dimana koasi antara public dan private melibatkan people, melalui koperasi atau community based.

Dengan kata lain, dalam konteks kehidupan global, Sefdin menilai Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, di mana dunia saat ini menghadapi disrupsi.

“Jadi ada dua hal utama. Pertama adalah Revolusi Teknologi, di mana di dalam ada otomasi industri, artificial intelligence dan artificial general intelligence. Kedua, yakni Perubahan Iklim, di mana terjadi ancaman bencana alam, ancaman pandemi penyakit dan ancaman ketahanan pangan,” papar Sefdin.

Oleh karenanya, dibutuhkan mitigasi yang sangat serius melalui penguatan kedaulatan negara dan model bernegara yang sesuai dengan karakter dan jati diri bangsa.

Baca Juga :  Puncak Arus Mudik Lebaran 2024, Pemerintah Tetapkan Kebijakan Kapal Dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *