Dorong Pemerintah Fokus Perbaikan Produktivitas dan Distribusi Bahan Pangan Strategis ke Semua Daerah

Uritanet, Jakarta –

Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Pemerintah fokus melaksanakan tugas kenegaraan di tengah meningkatnya dinamika politik jelang pemilu 2024, yakni melakukan perbaikan pada produktivitas dan distribusi bahan pangan strategis ke semua Daerah.

“Sehingga tidak perlu terjadi lonjakan harga dan mempengaruhi daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat”, ujar Sultan (26/10).

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen menurun dari 125,2 pada bulan sebelumnya menjadi 121,7. Hal ini disebabkan kenaikan harga beberapa bahan pangan strategis seperti beras, telur, gula dan daging di pasaran.

Baca Juga :  Menko PMK Tinjau Progres Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari Percepat Pengurangan Kemiskinan Ekstrem

“Beras yang menjadi makanan pokok masyarakat terus melambung tinggi di tingkat pedagang. Akibatnya sekarang banyak masyarakat harus makan nasi jagung, sebagai upaya penghematan”, ujarnya.

Tapi, harga jagung pun kini ikut mengalami kenaikan harga secara signifikan. Jagung tidak hanya dijadikan pakan ternak, tapi juga dikonsumsi oleh masyarakat.

“Fenomena ekonomi ini harus menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat tingkat produktivitas pangan kita sedang mengalami penurunan”, tambahnya.

Baca Juga :  Sidang Gugatan Parbulk Terhadap HITS, Saksi Ahli Ingatkan Jangan Putusan Salah Pengadilan Akibatkan Masa Depan Investasi di Indonesia Terganggu

“Kita membutuhkan pola diversifikasi bahan pangan seperti ini. Tapi jika semua  harga pangan mengalami peningkatan, tentu akan menjadi masalah di tingkat konsumen”, jelasnya.

Lebih lanjut Sultan mendorong Pemerintah melalui Badan pangan Nasional, kementerian perdagangan dan pertanian untuk terus melakukan inovasi baik di sektor hulu maupun di tingkat distribusi. .

“Pemerintah juga diharapkan bisa mengendalikan aktivitas impor bahan pangan sesuai kebutuhan dalam negeri. Importasi pangan sebaiknya dilakukan secara seimbang dengan kondisi cadangan dan pasokan pangan petani dalam negeri”, pungkasnya.

)**Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *