Selain itu ada pemain muda lainnya yakni, Wulf Horota yang mungkin awalnya gajinya hanya Rp 2,5 juta perbulan, lalu pihaknya dinaikkan menjadi Rp 20 juta.
“Jadi saya ambil kebijakkan tambahan di luar gaji yang mereka terima dari PT. Persipura, karena sepak bola di Papua ini sudah masuk di era modern, sehingga pemain kita di Papua harus dihargai lebih sama dengan pemain lain di luar,” jelasnya.
Lanjut Yan Mandenas, pada musim kompetisi Liga 2 tahun 2020 itu dimana Persipura mendapatkan dukungan sponsor dari Bank Papua senilai Rp 5 miliar yang dicairkan 2,5 miliar, PT. Ulam Laut Rp 3 miliar dan Freeport Indonesia Rp 10 miliar dan yang dikirim Rp 4 miliar.
“Untuk Freeport Indonesia dari Rp 4 miliar itu setelah dipotong pajak yang dikirim ke klub itu hanya Rp 3,6 miliar lebih,” tambah Yan P. Mandenas.