Pada posisi ini ada kemungkinan PDIP tidak akan sungkan mengambil figur yang telah di-branding sebagai anti-tesa Jokowi, pilihannya ada dua nama; Anies atau AHY. Seperti celotehan Said Abdullah, Ketua DPP PDIP yang membuka wacana memasangkan Ganjar dan Anies sebagai bakal capres dan cawapres (22/08/23).
Sudah bisa dipastikan PDIP akan memberi label kepada Jokowi sebagai pengkhianat partai, yang harus dilawan dan ditenggelamkan. Tidak ada kompromi bagi petugas partai yang telah menyakiti “nyonya besar”-nya. Begitu mungkin sikap para kader PDIP kepada Presiden Jokowi. Dengan demikian Pemilu akan berlangsung seperti drama antagonis, yang akan mengganggu konsentrasi pemeritahan Presiden Jokowi saat ini.
Share Article :