Uritanet, Jakarta –
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Prof. Rhenald Kasali mengatakan negara ini perlu mempertimbangkan pemimpin yang rendah hati, memiliki intelektual memadai, dan mampu membawa bangsa untuk menghadapi tantangan global.
Menurutnya, kriteria tersebut ada pada sosok mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa. Rhenald menilai banyak gagasan dan langkah Andika Perkasa yang diakui dunia. Salah satunya adalah mengubah format pertemuan militer antarnegara di ASEAN dari yang semula persaingan menjadi kerja sama.
“Jadi, kalau ada serangan bersama di wilayah ASEAN, maka tentara yang bertempur tidak hanya satu bangsa, tetapi bisa saling bekerja sama, dan menghadapinya secara bersama- sama,” kata Prof Rhenald (14/06).
Prof. Rhenald juga menyebut peran Jenderal Andika Perkasa dalam gelaran KTT G20 di Bali perlu mendapat apresiasi. Sebab menurutnya, tentara yang juga alumni George Washington University itu dapat mengkolaborasikan pasukan antarnegara sehingga tercipta sistem keamanan yang kuat.
“Kolaborasi antarbangsa itu membuat kepala-kepala negara yang datang ke G20 merasa nyaman karena mereka mendapat laporan dari pasukan pengawal mereka bahwa telah dilakukan upaya kolaborasi, dan mereka bisa mengawal kepala negara mereka dengan baik,” jelas Prof Rhenald.
Renaldi menambahkan, sebagai negara Non-Blok yang dirintis Bung Karno,bisa diartikan Indonesia tidak berteman dengan siapa-siapa.
Namun, Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa memilih jalan lain, yakni berteman dengan semuanya.
“Pada hakikatnya, berkolaborasi membuat kita jadi bangsa yang kuat. Itu adalah jalan strategi yang juga harus dipahami para pemimpin di masa depan,”terangnya.
Selain itu, lanjut Prof. Rhenald, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa melakukan berbagai terobosan di lingkup internal selama memuncaki struktural TNI sejak 2021. Dia melihat Jenderal Andika sangat mengedepankan inklusivitas di ranah kemiliteran.
Prof. Rhenald juga menganggap Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa sebagai sosok pemberani karena telah memperbarui kebijakan fundamental,di antaranya menghapus larangan keturunan PKI menjadi anggota TNI.
“Ini adalah terobosan yang luar biasa, dimana semua anak bangsa mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota TNI,” tambahnya.
)***git/ tjoek