Meminta Pemerintah Agar Dapat dan Cari Tahu Sebab Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak

Share Article :

Uritanet, – Meminta pemerintah agar dapat dan segera mencari tahu penyebab dari kasus gagal ginjal akut misterius yang terjadi kepada anak di Indonesia akhir-akhir ini. Pasalnya, dalam dua bulan terakhir, terjadi lonjakan kasus sampai kisaran 131 anak mengidap gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya, jelas Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri.

Dan Senator asal Kalimantan Utara Hasan Basri ini sekaligus menyarankan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan sebagai mitra dari Komite III DPD RI untuk melakukan observasi terhadap 131 anak ini menjadi penting untuk mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana solusinya.

“Hal ini bertujuan agar para pemangku kepentingan dan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyakit tersebut menyebar lebih luas,” lanjut Hasan Basri (14/10).

Sekaligus meminta juga kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi masif terkait penyakit ini agar masyarakat ikut berperan aktif dalam proses pencegahan. Hasan Basri menilai, pencegahan penyebaran penyakit harus disadari dengan kebijakan yang konsisten dan terukur untuk melindungi masyarakat dari penyakit sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.

Baca Juga :  PPPSRS Kalibata City Lantik 29 anggota Tenant Safety Officer dan Gelar General Evacuation Antisipasi Keadaan Darurat

Laki-laki yang akrab disapa HB ini mendesak dilakukannya pencegahan penyakit secara konsisten agar tidak merebak lebih luas. Ia mengakui semua pihak harus terlibat dalam mencari penyebab penyakit ini untuk mempercepat upaya pemerintah.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Ketua Komite III DPD RI, melalui tanggapan tertulisnya Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menyampaikan jika Dirjen Yankes telah menerbitkan Kep.Dirjen HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.

“Hasil diskusi kami (Kemenkes) dengan tim dari Gambia yg mempunyai kasus serupa ttg dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah,” ujarnya.

Menurutnya Kemenkes saat ini sedang koordinasi dengan expert dari WHO yang mengadakan investigasi kasus di Gambia untuk mengetahui hasil investigasinya.

Baca Juga :  DWP Setjen DPD RI, Poliklinik DPD RI dan Morula IVF Indonesia Edukasi Kesehatan Reproduksi Perempuan U-35

Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri berharap pemerintah daerah juga ikut berpartisipasi dalam mendorong percepatan, pengkajian dan pencegahan penyakit ini. Ia juga meminta langkah-langkah pencegahan sejak dini harus dilakukan lewat berbagai upaya.

Menurutnya kepedulian masyarakat tentang asupan yang dikonsumsi anak dalam keseharian, harus ditingkatkan dan diarahkan pada konsumsi asupan yang sehat dan bergizi sesuai standar kesehatan yang dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik.

)***

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *