Dari Washington DC Mentan SYL Tekankan Penting Kolaborasi Global Atasi Krisis Pangan

Uritanet, – Dari Washington DC (11/10), Menteri Pertanian, Syah rul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan, pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi krisis pangan yang saat ini banyak mengancam negara – negara di dunia. Demikian diutarakannya dihadapan Para Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian Negara – Negara G20 yang hadir pada Joint Finance and Agriculture Ministers’ Meeting (JFAMM) G20 di Washington DC, Amerika Serikat. Dan pertemuan yang juga dihadiri negara undangan dan internasional organisasi bidang keuangan dan pertanian ini, diselenggarakan untuk merespon ancaman kerawanan pangan dan gizi global.

Mentan SYL menjelaskan sebagai bagian dari komunitas global, G20 berkomitmen mendukung peran krusial dari sektor pertanian dalam menyediakan pangan dan gizi bagi semua orang dan menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Jangan biarkan satu orangpun tertinggal di belakang, leaving no one behind, jelas Mentan SYL usai pelaksanaan kegiatan JFAMM.

Lebih lanjut, dikatakannya untuk mempercepat pemulihan dan membangun sektor pertanian dunia yang lebih kuat dan tangguh, Para Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 telah berkomitmen untuk menghadirkan solusi bersama dalam bentuk skema pendanaan global untuk penanganan 3 (tiga) isu prioritas sektor pertanian dan pangan.

Ketiga isu tersebut adalah Pertama Mempromosikan Sistem Pertanian dan Pangan yang Tangguh dan Berkelanjutan. Kedua, Mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non-diskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi semua. Ketiga, Mempromosikan kewirausahaan pertanian inovatif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan. Dan ketiga isu prioritas tersebut saling berkaitan dan dibutuhkan sentuhan teknologi serta inovasi dalam mewujudkannya.

“Dalam konteks implementasinya, kita yakin bahwa teknologi dan inovasi menjadi kunci utama dalam upaya pengembangan sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan” terangnya.

Sementara itu, dilokasi yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, “Presidensi G20 Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya untuk menggunakan semua perangkat kebijakan yang tepat untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini, termasuk risiko kerawanan pangan. G20 siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat tentang ketahanan pangan dan gizi, termasuk dengan bekerja sama dengan inisiatif lain.”

JFAMM dilakukan sebagai tindaklanjut hasil pertemuan Deputi Keuangan dan Pertanian G20 atau Joint Finance and Agriculture Deputies Meeting (JFADM) pada 3 Oktober lalu. Pertemuan tingkat Menteri yang pertama ini diharapkan dapat menjadi dasar koordinasi erat untuk menentukan cara terbaik dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan kedepan.

)***

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *