Uritanet, – Saat menerima kunjungan Ketua Komite Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Federasi Rusia Lilia Salavatovna Gumerova. Pada forum tersebut, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menyampaikan pada delegasi Rusia pentingnya hubungan kemitraan antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin selama ini. Ia menyoroti perlunya peningkatan di bidang ekonomi, pendidikan, sosial budaya hingga pertahanan keamanan.
“Di bidang ekonomi kerjasama ekonomi sudah meningkat dari 1 miliar dolar ke 3 miliar dolar dan saya mendengar pemerintah Indonesia dan Rusia akan meningkatkan lagi sampai 5 miliar dolar AS, ini sangat penting bagi peningkatan ekonomi daerah,” ucap Wakil Ketua Nono Sampono.
Nono didampingi Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Wakil Ketua Komite I Filep Wamafma, Wakil Ketua BKSP Emma Yohanna dan Maya Rumantir, di Ruang Kerja Wakil Ketua I DPD RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan Jakarta (6/10).
Dan Ketua Komite Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Federasi Rusia Lilia Salavatovna Gumerova merasa tersanjung dengan sambutan luar biasa dari DPD RI. Dirinya yakin bahwa MoU yang sudah terjalin sejak tahun 2014 dan Plant of Action tahun 2019 antara DPD RI dan Dewan Federasi Rusia akan terus terjalin dan meningkat.
“Saya sudah empat kali bertemu dengan Pak Nono dan sudah seperti sahabat, mengenai kerjasama, saya meyakini kemitraan strategis akan meningkat, kedua presiden kita sudah bertemu dan membahas peningkatan kerjasama ekonomi hingga 5 miliar dolar,” tukasnya.
Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menambahkan, bahwa tidak cukup hanya berbicara makro atau secara mikro dan turunannya sampai kepada kepentingan daerah. Tapi peningkatan di sektor pendidikan dan budaya juga diharapkan ada peningkatan.
“Rusia hampir sama dengan Indonesia memiliki beragam suku dan budaya, saya harap ada peningkatan yang signifikan pada sektor budaya dengan visi misi kebudayaan dan beasiswa pada sektor pendidikan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Senator asal Papua Barat Filep Wamafma mengungkapkan bahwa Rusia menjadi rujukan dan tujuan bagi mahasiswa asal Papua dalam melanjutkan studi ke luar negeri dan berharap jalur beasiswa dapat ditingkatkan.
“Banyak anak-anak kami yang melanjutkan studi ke Rusia karena mempertimbangkan kualitas studi yang baik serta biaya yang terjangkau, tetapi alangkah lebih baik jika jalur program beasiswa dari pemerintah Rusia dapat ditingkatkan lagi,” kata Filep.
Tidak memungkiri hal itu, Lilia Salavatovna Gumerova menyatakan bahwa menurut data saat ini ada sekitar 260 orang mahasiswa asal Papua tapi sebagian besar masih biaya sendiri. Ke depan dia berjanji akan membicarakan kepada pemerintah Rusia untuk meningkatkan porsi jalur beasiswa pendidikan untuk Indonesia.
“Selain itu, untuk lebih mempererat kerjasama antar parlemen, kami menantikan kunjungan kelompok kerjasama dari DPD untuk berkunjung ke Rusia dan membahas penguatan hubungan hingga ke level regional dan membahas peluang-peluang investasi di daerah,” pungkasnya.
)***