Ketum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa Kunjungi Rumah Merah Putih Komunitas Difabel Kota Palu

Uritanet, – Puluhan kaum Difabel di Rumah Merah Putih Komunitas Difabel Berkarya di Jalan Jati Nomor 66, Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu (13/05) lalu bergembira ria. Pasalnya, para kaum Difabel ini disambangi Ny. Hetty Andika Perkasa.

Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Hetty Andika Perkasa menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Merah Putih, disela-sela kunjungan kerja Panglima TNI di Sulawesi Tengah. Dalam kunjungan tersebut beliau juga didampingi Ketua Dharma Pertiwi Daerah M Ny. C. Evie Denny Tuejeh dan Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Sulawesi Tengah Daerah M Ny. Ros Toto Nurwanto dan para pengurus Dharma Pertiwi Koorcab Sulawesi Tengah Daerah M.

Di rumah berkarya kaum Difabel tersebut, Ny. Hetty Andika Perkasa berserta rombongan disambut oleh Ketua Pelaksana Rumah Difabel Ricky Tjui.

Dalam sambutannya Ketua Pelaksana Rumah Difabel, Ricky Tjui menyampaikan selamat datang dan terimakasih kepada ketua Umum Dharma Pertiwi beserta rombongan yang telah menyempatkan waktunya berkunjung di Rumah Merah Putih.

“Suatu Kebanggaan bagi kami keluarga difabel berkarya telah dikunjungi Ibu Hetty dan rombongan karena ditengah kesibukan Ibu masih bisa menyempatkan diri untuk berkunjung di tempat kami ini,”ungkapnya.

Usai mendengar penjelasan Ketua Pelaksana, Ibu Hetty menyalami satu demi satu para Difabel. Suasana haru dan bahagia pun meruyak. Pertemuan itu pun riuh dengan isak tangis bahagia. Ibu Hetty pun terlihat berkali-kali menghapus air matanya.

Kepada para Difabel, Ibu Hetty mengatakan kedatangannya beserta rombongan kesini untuk meyapa dan bertemu langsung dengan anak–anak dan teman-teman yang ada di sini.

Sedang para Difabel mengatakan bahwa meski mereka cacat,mereka mampu berkarya untuk Sulawesi Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

“Rumah ini tempat kami bernaung, tempat kami tinggal bersama dan berkarya. Kami ingin membuktikan kepada semua orang bahwa kami bisa membanggakan Sulawesi Tengah dan Indonesia. Kami ingin menghapus stigma kaum difabel hanya bisa meminta-minta,”ucap Dewi, salah seorang di antara mereka.

 

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *