Hari ini, mau makan siboak di Rote susahnya minta ampun. Mencari orang yang bisa panjat pohon tuak lebih susah dari mencari bakso. Penjual siboak tak pernah dilihat di jalan-jalan di Rote. Di Kupang, orang masih bisa tunjuk di mana tempat orang menjual siboak : Oesapa. Di dekat Pasar Oesapa, seberang kafe-kafe malam Pante Oesapa. Di situ banyak pohon tuak. Jika beruntung, bisa kita temui orang sedang memetik siboak dan bisa langsung membeli.
Lain halnya jika di Tuban, Jawa Timur. Di sini nira lontar, (di Rote menyebutnya dengan tuak manta/mentah) juga siboak orang ramai menjualnya di jalan-jalan utama. Itu karena di Tuban, pohon tuak dilestarikan, dibudidayakan. Sangat beda dengan yang terjadi di Rote. Sedangjan di depan Stasiun Jatinegara, Jakarta, ada pedagang gerobakan yang menjual siboak. Meski harganya terbilang mahal, kadang terpaksa membelinya juga.